Orang-orang dari negeri maju sering geleng-geleng kepala, mengapa di Indonesia sebuah pekerjaan sederhana harus dilakukan oleh lebih dari satu orang?

Saya pernah membonceng motor seorang kolega dari Australia. Lokasi pertemuan kami ada di sebuah hotel di kawasan Ambassador, Jakarta Selatan. Saat keluar dari hotel –as always, motor selalu dianaktirikan soal tempat parkir- kawan ini heran. “Masak untuk urusan parkir saja butuh orang sebanyak itu?” tanyanya. Maklum, untuk keluar dari parkiran, setidaknya ada 3 petugas yang kami temui. Bagian pembayaran tiket, pengecekan STNK dan satu orang lagi, atau dua ya?, pria yang bertugas mengarahkan motor menuju lorong-lorong selanjutnya. Betapa tidak efektifnya! (Setidaknya menurut kawan tadi).
Continue reading “Hari ke-25 di Hawaii: Ketika Tenaga Manusia Kian Langka”