Notice: Undefined index: host in /home/jojr5479/public_html/wp-content/plugins/wonderm00ns-simple-facebook-open-graph-tags/public/class-webdados-fb-open-graph-public.php on line 1020

Phnom Penh, Selamat Datang di Jakarta Zaman Biyen

Suasana hommy menyergap begitu taxi membawa kami keluar dari bandara.

Jalanan kota Phnom Penh. Bangunan tua tapi dicat bersih.
Jalanan Phnom Penh. Bangunan tua tapi dicat bersih.

Empat hari ini, sampai Selasa (18/6), untuk sebuah pertemuan jurnalis internasional, saya terdampar di Kamboja. Mendarat akhir pekan lalu, lewat penerbangan yang tersambung dari Kuala Lumpur, rasa sebagai “keluarga Asia Tenggara” langsung hinggap begitu Boeing 737-300 milik Malaysia Airlines mendarat di Phnom Penh International Airport.

Begitu taxi yang kami gunakan meninggalkan bandara menuju kawasan Sisowath Quay di bilangan pusat kota Phnom Penh, tarif sudah dipatok 9 Dollar AS, ingatan langsung terputar ke Jakarta era 1970 hingga 1980-an.

Continue reading “Phnom Penh, Selamat Datang di Jakarta Zaman Biyen”

Padang yang Terus Berkembang

Geliat kehidupan kota dari orang-orang yang “pandai berdagang” ini terus meningkat.

Berselancar di Mentawai, kenapa tidak? Sisi lain jualan Sumatera Barat.
Promosi wisata di gerbang Sumatera Barat. Dari Padang, membuka pintu ke destinasi lain.

Salamaik Datang di Padang. Kota ini jauh lebih bergairah dibanding saat saya kali pertama berkesempatan ke mari, beberapa hari usai gempa 2009. A-board elektronik mempromosikan Mentawai sebagai salah satu lokasi surfing terbaik di dunia, menyapa para penumpang pesawat yang baru mendarat di Bandara Internasional Minangkabau.

“Pembangunan di Padang berkembang amat pesat setelah gempa. Hotel dan lokasi hiburan baru macam karaoke banyak berdiri usai peristiwa itu,” kata Ocha, salah seorang aktivis lokal, yang menemani selama berada di sini.

Continue reading “Padang yang Terus Berkembang”

Amaris adalah Breakthrough

Hotel budget, minim fasilitas, tapi asyik juga.

Amaris Pemuda, Semarang. Hotel budget di jantung kota.
Amaris Pemuda, Semarang. Hotel budget di jantung kota.

Sudah beberapa malam saya menginap di Hotel Amaris Pemuda, Semarang. Ini kesempatan kali kedua setelah April lalu menghabiskan dua malam di hotel yang terletak satu area dengan Toko Buku Gramedia dan Studio Radio Sonora Semarang itu. Saya pun kian menyelami, betapa dahsyatnya grup Kompas melakukan inisiatif bisnis membuka “hotel budget”, hotel berkelas, tapi murah di ongkos dan minimalis di fasilitas.

Continue reading “Amaris adalah Breakthrough”

Mengunjungi NTT: Nasib Tak Tentu

Setelah sebelas tahun, saya berkesempatan kembali mengunjungi Kota Kupang.

Bandara El Tari, Kupang. Berhiaskan sasando, alat musik khas NTT.
Bandara El Tari, Kupang. Berhiaskan sasando, alat musik khas NTT.

Ini oleh-oleh kecil, setelah pertengahan pekan lalu menghabiskan tiga hari dua malam di Nusa Tenggara Timur. Acara resminya, menjadi pembicara dalam Workshop ‘Penguatan Kapasitas Jurnalis dalam Keadilan Pangan’, di Hotel Ima, Jl Timor Raya, Kupang.

Berkunjung ke Kupang, mengingatkan pada sebelas tahun lalu. Pada pertengahan 2001 dan juga media 2002, itulah pengalaman ke luar negeri saya kali pertama dan kedua. Mengikuti kegiatan sosial ‘East Timor Youth Forum’, selama sebulan 20-an orang dari berbagai daerah di Indonesia berkumpul dan membaur dengan penduduk lokal Timor Leste. Untuk menuju negara baru di Pulau Timor itu, kami menempuh rute laut dari Surabaya, lewat Benoa, Maumere, Waingapu, dan transit semalam di Kupang, sebelum lanjut perjalanan darat ke Atambua.

Continue reading “Mengunjungi NTT: Nasib Tak Tentu”

Ke Aceh, setelah Sewindu Bencana Itu…

Tulisan ini dibuat di kedai kopi ‘Dhapu Kupi’ Simpang Surabaya, titik yang sama saat delapan tahun lalu jadi tempat numpang tidur liputan tsunami.

Museum Tsunami. Mewariskan sejarah pada generasi esok hari.
Museum Tsunami. Mewariskan sejarah pada generasi esok hari.

Ini malam terakhir, menikmati Aceh selama empat malam, sebelum Minggu (16/12) kembali ke Jakarta. Kalau delapan tahun silam berkesempatan kunjung ke Aceh terkait liputan tsunami –dua pekan dimulai 9 Januari 2005, maka kunjungan kedua ke ‘Tanah Rencong’ kali ini untuk pengambilan gambar program talk show ringan, ‘Kata Kita’ Kompas TV, yang rencananya tayang 19 dan 25 Desember.

Continue reading “Ke Aceh, setelah Sewindu Bencana Itu…”

AJI sesalkan ‘Anak Singkong’ minta karyawan mundur

Reporter : Alwan Ridha Ramdani

Dikutip dari berita Merdeka.com

Chairul Tanjung, bos Trans TV saat perayaan ulang tahun ke-50. Mengurangi karyawan bidang media.

Kebijakan  PT Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV) milik Trans Corporation dan pengusaha Chairul Tanjung yang meminta mundur para jurnalisnya, mendapat sorotan Aliansi Jurnalis Independen (AJI). AJI meminta perusahaan media menggunakan parameter yang jelas dalam memutuskan hubungan kerja, permintaan mundur atau pensiun dini terhadap pegawainya.

Continue reading “AJI sesalkan ‘Anak Singkong’ minta karyawan mundur”

AJI sesalkan 'Anak Singkong' minta karyawan mundur

Reporter : Alwan Ridha Ramdani

Dikutip dari berita Merdeka.com

Chairul Tanjung, bos Trans TV saat perayaan ulang tahun ke-50. Mengurangi karyawan bidang media.

Kebijakan  PT Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV) milik Trans Corporation dan pengusaha Chairul Tanjung yang meminta mundur para jurnalisnya, mendapat sorotan Aliansi Jurnalis Independen (AJI). AJI meminta perusahaan media menggunakan parameter yang jelas dalam memutuskan hubungan kerja, permintaan mundur atau pensiun dini terhadap pegawainya.

Continue reading “AJI sesalkan 'Anak Singkong' minta karyawan mundur”

Belanda: Menang atau Pulang

Bagi Der Oranje, kembali menjadi juara turnamen akbar masih bak pungguk merindukan bulan.

Frank Rijkaard berseteru dengan Rudi Voeller di Piala Dunia 1990. Memori kisah panas Belanda-Jerman.

Di pentas sepakbola internasional, ada beberapa pertemuan antar negara yang selalu ditunggu. Untuk antar benua, Inggris melawan Argentina menjadi favorit karena melibatkan sentimen Perang Malvinas, pertikaian kedua negara yang meletus pada 1982 memperebutkan Kepulauan Falklands di timur Argentina.

Continue reading “Belanda: Menang atau Pulang”

Melawan Penindasan Si Gurita

Hari Buruh atau May Day 2012 menjadi momen perlawanan jurnalis terhadap kapitalisme yang kian menginjak para pekerja.

Gurita bikinan AJI Jakarta. Melawan konglomerasi yang semena-mena.

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) kembali tampil beda dalam unjuk rasa besar-besaran memperingati Hari Buruh alias May Day, 1 Mei 2012. Kalau pada 2009 AJI mengusung seni instalasi bola dunia yang digelindingkan dari Bundaran Hotel Indonesia menuju ke Istana Merdeka, lalu pada 2010 membawa perahu raksasa dan 2011 menggotong penjara kayu, tahun ini AJI menyimbolkan gurita dan kapitalis asing sebagai lawan bersama.

Continue reading “Melawan Penindasan Si Gurita”