Notice: Undefined index: host in /home/jojr5479/public_html/wp-content/plugins/wonderm00ns-simple-facebook-open-graph-tags/public/class-webdados-fb-open-graph-public.php on line 1020
(LEAD DIALOG)Ratna Dumila, J Kristiadi, Siti Zuhro, dan Subhan SD. 10 bulan pemilu, parpol makin galau.
SAUDARA/ KURANG DARI TUJUH BULAN LAGI / PEMILU 2014 BAKAL DIGELAR//
TAPI/ APA YANG TERJADI SAAT INI/ KONDISI PARTAI POLITIK KITA MASIH BERANTAKAN// KALAU BOLEH PINJAM ISTILAH ANAK MUDA SEKARANG/ PARPOL KITA SEDANG GALAU//
ADA YANG SUDAH MENETAPKAN CAPRES SEJAK JAUH JAUH HARI/ TAPI GALAU MENGHADAPI GOYANGAN DARI INTERNAL// SEMENTARA SANG JUARA BERTAHAN PEMILU/ TAMPAK GALAU MENGHADAPI ORMAS BARU YANG DIDIRIKAN MANTAN KETUA UMUMNYA//
Beramai-ramai artis mendaftar (atau didaftarkan partai politik) jadi calon legislator Pemilu 2014. Memang kompeten atau aji mumpung?
Putri Nere, Sonny Tulung, Ratna Dumila dan Aiman Witjaksono. Ngobrolin caleg artis dari sumbernya.
Hari-hari ini, partai politik peserta pemilu sibuk mempersiapkan daftar nama yang akan menjadi calon legislatif mereka untuk pemilihan umum tahun depan. Siapa saja caleg dari masing-masing partai, dan untuk daerah mana mereka akan ditempatkan bertarung, masih tanda tanya, sampai nama itu benar-benar didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum 6-15 April mendatang.
Beberapa bocoran atau berita awal menyebutkan, Pemilu 2014 kembali akan ramai dengan perang bintang, yakni bintang film, bintang sinetron, bintang iklan, dan bintang-bintang lain, yang selama ini akrab kita saksikan di layar kaca sebagai pesohor. Dari Partai Kebangkitan Bangsa, tercatat ada nama Krisna Mukti, Putri Nere, Arzetti Biblina, Tommy Kurniawan, dan Mandala Shoji. Sementara dari Partai Hanura ada Krisdayanti, dari Partai Amanat Nasional ada Desy Ratnasari, serta pasangan Ikang Fawzi-Marissa Haque. Di Partai Nasdem bercokol Melly Manuhutu dan Joice Triatman, di PPP ada Sigit Purnomo Syamsuddin Said alias Pasha Ungu, serta di Partai Golkar ada presenter Charles Bonar Sirait.
Situasi darurat di Partai Demokrat seolah menjadi satu-satunya persoalan penting di Indonesia hari-hari ini. Media dan masyarakat menikmati, atau dipaksa menikmati?
Anas Urbaningrum menolak politisasi kasus. Kemelut Demokrat berita utama semua media.
Hampir satu bulan konsumen media dijejali berita tentang kemelut yang terjadi di Partai Demokrat. Masyarakat luas pun seakan dipaksa sadar, masalah yang ada di partai pemenang Pemilu 2009 itu merupakan problem seluruh bangsa. Mulai turunnya tingkat keterpilihan, status ketua umum yang menjadi tersangka korupsi dan mundur dari jabatannya, sampai menyaksikan begitu besarnya atensi Presiden RI –merangkap Ketua Dewan Pembina, Ketua Dewan Kehormatan, dan Ketua Majelis Tinggi Partai.
PKS mencoba bangkit, dengan mengangkat orang nomor duanya menjadi presiden baru.
Anis Matta, presiden baru PKS. Setelah 15 tahun jadi sekjen sejak berdirinya Partai Keadilan.
Partai Keadilan Sejahtera benar-benar dalam sorotan. Tampil dengan diferensiasi sebagai partai yang “bersih”, mereka kini benar-benar harus bersih-bersih, terutama setelah Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq menjadi tersangka dalam kasus suap impor daging sapi. Luthfi yang pernah berjihad di Afganistan itu mendekam di Rutan KPK cabang Guntur dan diduga sebagai pihak yang memuluskan izin PT Indoguna Utama untuk mendapat kuota impor daging.
Kongres Partai Nasdem berlangsung meriah. Kompas TV beruntung bisa berdialog langsung dengan Surya Paloh di sela-sela perhelatan itu.
Surya Paloh saat wawancara live dengan Kompas TV. Gaya busana khas.
Dua hari Balai Sidang Jakarta alias JCC semarak dengan warna biru, seiring dengan datangnya ribuan peserta kongres partai Nasional Demokrat (Nasdem) pada 25-26 Januari. Nasdem menjadi fenomena, karena inilah satu-satunya partai baru yang lolos verifikasi sebagai peserta Pemilu 2014. Lebih fenomenal lagi, sepekan setelah pengumuman Komisi Pemilihan Umum, partai bert-tagline “Gerakan Perubahan” itu mendapat nomor urut satu sebagai peserta pemilu.
Perubahan adalah jualan Obama pada 2008. Perubahan juga yang menjadi kunci Romney untuk coba menjatuhkan Obama.
Gaya dan isi pidato kampanye kandidat Presiden Amerika Serikat, terutama pada hari-hari terakhir menjelang pemungutan suara 6 November, kian menarik dicermati. Di sinilah kedua kandidat mencoba mempengaruhi para calon pemilih, di detik-detik akhir keputusan, terutama pada mereka yang selama ini dikenal sebagai swing voters alias pihak yang belum memiliki keputusan politik secara pasti.
“The question of this election comes down to this: do you want more of the same or do you want real change?” itulah kalimat pertanyaan kunci yang diajukan Mitt Romney pada kampanye-kampanye akhirnya di Wisconsin, negara bagian yang dimenangkan Barack Obama pada Pilpres 2008.
Memetik pelajaran dari proses pemilihan presiden Amerika Serikat.
Menyimak tiga seri debat kandidat presiden Amerika Serikat kali ini ibarat menyaksikan partai Grup G Liga Champions antara Barcelona melawan Glasgow Celtic. Barcelona diperankan calon petahana Obama, sementara Celtic bak Mitt Romney sang penantang. Kalah di sesi awal debat, namun menyalip Obama dengan dua gol kemenangan, mirip dengan heroisme kemenangan Barcelona yang unggul 2-1 atas Celtic di Nou Camp, Selasa (23/10). Ketinggalan satu gol di menit 18 melalui Georgios Samaras, kemudian disamakan Andres Iniesta di babak kedua, Barca akhirnya menang dramatis lewat sontekan Jordi Alba di menit keempat waktu tambahan.