Notice: Undefined index: host in /home/jojr5479/public_html/wp-content/plugins/wonderm00ns-simple-facebook-open-graph-tags/public/class-webdados-fb-open-graph-public.php on line 1020

Pernikahan kami, setelah empat revolusi…

terus bersyukur, terus membutuhkan keberuntungan

Kalau Anda membaca blog ini pada 19 Agustus 2010, maka pada tanggal yang sama, empat tahun silam, kami –saya dan Celi, isteri saya, tengah berdebar menjalani sebuah ritual penting dalam kehidupan bernama pernikahan. Sabtu itu ada dua ritual. Satu ritual keagamaan, di kapel Sanata Dharma, Mrican, Yogyakarta, dan satu lagi, bakda tengah hari, jamuan untuk kerabat dan teman di Wisma Kagama, Universitas Gajah Mada.

Kini, empat revolusi telah berlalu. Sebagaimana bumi mengitari matahari berevolusi dalam setahun, kami telah empat kali mengelilingi sang surya. Bersama-sama. Kini bahkan dunia menjadi ramai dengan teriakan-teriakan Mikhael Einzel Raharjo, “orang ketiga” dalam perjalanan kami yang hadir sejak 14 November 2007. Einzel yang sama, yang Selasa malam kemarin meniup “lilin” perayaan kami di sebuah warung saji di Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat.

Continue reading “Pernikahan kami, setelah empat revolusi…”

Liga Inggris bergulir lagi, selamat datang hiburan rakyat…

Pendukung setia Liverpool. Lega atas kepastian tayangan gratis BPL.

Partai tanpa gol di White Hart Lane antara Totenham Hotspurs menjamu Manchester City pada Sabtu (14/8) menandai bergulirnya Barclays Premier League 2010/2011.

Sampai saat ini, Liga Inggris, -selanjutnya kita sebut dengan BPL- masih dipandang sebagai liga yang paling ditunggu di seluruh dunia, termasuk di antara jutaan penggila bola di Indonesia. Mengapa? Entahlah. Sudah 44 tahun Inggris tak mampu mencapai final Piala Dunia sejak mereka juara saat menjadi tuan rumah 1966. Ini liga paling bergengsi sedunia? Ah, masak.. Bintang Liga Inggris asal Portugal Cristiano Ronaldo dos Santos Aveiro, kini memegang rekor sebagai pemain termahal dunia dengan rekor transfer 80 juta poundsterling justru saat pindah ke Liga Spanyol pada musim 2009/2010. Rekor-rekor dunia sebelumnya juga bukan dipegang pemain yang pindah ke BPL, yakni Luis Figo (dari Barcelona ke Real Madrid, 2000) dan Zinedine Zidane (dari Juventus ke Madrid, 2001).

Continue reading “Liga Inggris bergulir lagi, selamat datang hiburan rakyat…”

DVD, doorprize, media relations…

Ini sebuah kisah tentang hadiah dalam sebuah peliputan -lazim disebut sebagai doorprize- yang dilakukan sebagai bentuk media relations sebuah konsultan komunikasi terhadap para jurnalis.

# Acara Kampanye “Waspada Penipuan Undian Berhadiah” bersama Mensos Salim Segaf Al Jufrie, yang berujung dengan pembagian 16 door prize pada wartawan.

Senin lalu (9/8) antara jam 10.00-12.00 WIB, saya menghadiri jumpa pers kampanye “Waspada Penipuan Undian Berhadiah” di kantor Kementerian Sosial Salemba, yang digelar Kemsos bersama 12 perusahaan lain seperti PT Pos, Kraft, Santos Jaya Abadi, Unilever, BNI 46, Nestle, Frisian Flag, Kao, Garuda Food dan Sari Husada. Event organizer sekaligus pengundang acara ini yakni Radityo Djajoeri, yang selama ini dikenal sebagai administrator milis mediacare@yahoogroups.com

Continue reading “DVD, doorprize, media relations…”

Tekad Perubahan Sepakbola Indonesia

Para wartawan senior berada di balik buku reformasi sepakbola yang digagas Arifin Panigoro.

Di lantai 28 Gedung Energi, kawasan bisnis Sudirman, Kamis (5/8), sebuah buku diluncurkan dalam suasana semarak. Kemewahan terlihat, selain dari lokasi acara di jantung Jakarta, juga dari desain acara yang teratur, dan ketatnya pengamanan menuju lokasi pertemuan. “Iya dong, jangan sampai ada preman Nurdin Halid masuk, seperti saat peristiwa Kongres Sepakbola Nasional di Malang,” kata Yon Moeis, wartawan olahraga Tempo yang menyampaikan undangan menghadiri acara itu. Panitia acara ini, para jurnalis olahraga senior dan juga staf humas Grup Medco, menyambut tamu dalam balutan jersey merah, kostum timnas sepakbola Indonesia.

Continue reading “Tekad Perubahan Sepakbola Indonesia”

Infotainmen, kamu butuh nggak, sih?

memoderatori diskusi dalam rangkaian hari jadi LPDS, dengan pembicara tokoh pers Leo Batubara, Ketua KPI Dadang Hidayat, pelopor infotainmen Ilham Bintang dan Wapemred Metro TV Makroen Sanjaya

Dunia penyiaran di Indonesia lagi seru-serunya menyoal soal infotainmen. Tahu kan, infotainmen merupakanprogram televisi yang mengupas kehidupan selebritis kita. Sebagai gabungan dari kata “informasi” dan “entertainmen”, infotainmen mencoba menghadirkan informasi dari dunia hiburan dengan kemasan yang santai.

Apa saja kegiatan para pesohor menjadi makanan empuk tayangan infotainmen, mulai urusan karir seperti peluncuran album dan film, konser musik, sampai aktivitas pribadi artis-artis itu. Pacaran, pernikahan, punya anak, perceraian, meninggal, sampai aneka gosip –pokoknya melibatkan selebritis- langsung menjadi sorotan kamera tayangan semacam Cek Ricek, Kabar-Kabari, Hot Shot, Kross Cek, Insert, Go Show, I Gosip, Status Selebritis, dan lain-lain. Meski sebagian masyarakat mencibir karena intotainmen dianggap menyuburkan gosip, nyatanya tayangan infotainmen sukses menembus share dan rating tinggi.

Continue reading “Infotainmen, kamu butuh nggak, sih?”

Setelah pesta usai (… dan Tuhan pun menangis)

Pesta sebulan penuh Piala Dunia ke-19 telah usai. Apa yang bisa kita petik selain kian melekatnya julukan sebagai “bangsa nobar”?

Sergio Ramos dkk mengangkat Piala Dunia yang mereka menangkan: ada peta Indonesia di piala itu? (foto by: yahoo.com)

Subuh tadi, setiap sudut negeri ini dimarakkan dengan hajatan nobar alias “nonton bareng” final Piala Dunia 2010 antara Belanda melawan Spanyol. Mulai dari gang-gang di perkampungan, lapangan, kelompok-kelompok sosial, sampai kediaman pribadi Presiden SBY di Puri Cikeas, Bogor, semua larut dalam kesukaan. Tak peduli puncak perhelatan sepakbola empat tahunan ini berlangsung pada Minggu malam alias esok harinya merupakan hari aktif kerja.

Memangnya, siapa yang bertanding di Stadion Soccer City, Johannesburg, belasan ribu kilometer dari tanah air kita? Bukan soal, apakah Belanda atau Spanyol, atau tim lain, tapi sepakbola sudah menjadi ajang paling pas bagi warga Indonesia untuk melupakan diri sejenak (moga-moga benar hanya sejenak) dari kesulitan yang ada. Untuk sementara, lupakan tarif listrik naik, ledakan kompor gas di mana-mana, pencurian uang pajak, membengkaknya tabungan perwira polisi, sampai pembacokan aktivis anti-korupsi.

Continue reading “Setelah pesta usai (… dan Tuhan pun menangis)”

Kebangkitan semu film Indonesia?

Terhitung Januari hingga Juni ini hanya ada 2 film lokal yang jumlah penontonnya menembus angka 500 ribu.

Pocong Keliling, genrenya campuran: horor, komedi dan seks.

Minggu ini saya kembali mendapat undangan menyaksikan premiere alias pemutaran perdana film Indonesia. Memang, saat ini gairah dunia layar perak sedang tinggi-tingginya, rata-rata dalam sepekan diluncurkan dua judul film baru. Pekan lalu misalnya, saya menghadiri dua konferensi pers dan premeire film 3 Hati 2 Dunia 1 Cinta serta Obama Anak Menteng. Pekan ini, saya hadir dalam peluncuran film Pocong Keliling –disingkat Poling, garapan Maxima Pictures yang peluncurannya digelar di FX, Senayan Jakarta. Adapun satu film lain yang rilis minggu ini yakni Istri Bo’ongan produksi Kanta Indah Film. Tapi, apakah banyaknya produksi film baru ini sudah menunjukkan bahwa film Indonesia telah menjadi tuan rumah di negeri sendiri?

Poling berkisah tentang kepanikan sebuah kompleks perumahan di tengah kampung akibat isu munculnya pocong yang tiap malam mengetuk pintu dari rumah ke rumah. Hal ini menimbulkan masalah pada berbagai pihak, seperti pengembang yang jengkel rumahnya tak laku-laku, dan kacaunya jadwal selingkuh dua tetangga. Ada juga pasangan baru di kompleks yang terus menerus gagal menikmati malam pertama karena takut didatangi pocong. Saat itulah sepasang reporter televisi dan juru kamera berjuang meliput berita dan mendapatkan gambar pocong secara live, karena itu satu-satunya cara agar mereka berdua tidak dipecat.

Continue reading “Kebangkitan semu film Indonesia?”

Perlawanan Janda Balibo

Selain lewat film, tuntutan penyelesaian kasus terbunuhnya lima wartawan dalam Tragedi Balibo juga disuarakan lewat buku.

Kalau saja kita hanya mendengarkan audio di pengeras suara dan tak melihat wajahnya, Shirley Shackleton terasa jauh lebih muda dari usia sebenarnya. Tekanan yang keluar dari suara perempuan itu menutupi usia sebenarnya yang hampir menyentuh 80 tahun. “Saya hanya ingin membantu sedikit dalam proses mencari keadilan,” kata janda Greg Shackleton, salah seorang dari lima wartawan yang meninggal dunia pada peristiwa Balibo, 35 tahun silam.

Shirley Shackleton dalam diskusi bedah bukunya di kantor Kontras Jakarta. Usut pelaku penembakan Balibo dan lawan sensor filmnya.

Rabu (7/7) siang itu, belasan wartawan duduk membentuk formasi huruf U di kantor Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) di kawasan Menteng, Jakarta, untuk mendengarkan semangat Shirley yang meluncurkan bukunya berjudul “Circle of Silence”. Buku setebal 392 halaman ini dicetak 10 ribu eksemplar dan dalam waktu dekat terus digemakan ke beberapa negara Eropa. Aliansi Jurnalis Independen (AJI) mengusahakan agar buku ini segera diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.

Continue reading “Perlawanan Janda Balibo”

Anekdot Piala Dunia: tak bisa menyamar

Felipe Melo, dituding sebagai biang kegagalan Brasil di Piala Dunia.

Begitu kalah dari Belanda di perempatfinal Piala Dunia Afrika Selatan dengan skor 1-2, para pemain Brasil malu bukan kepalang. Impian merebut gelar juara dunia keenam pupus sudah. Mereka pun mendarat di Rio de Janeiro-Galeão International Airport dengan muka tertunduk dan wajah pucat.

Alhasil, dalam kehidupan sehari-hari, sembari menunggu kompetisi Seri A kembali bergulir di Italia Agustus nanti, Felipo Melo memutuskan untuk melakukan penyamaran agar tidak digebuki oleh masyarakat Brazil yang kecewa. Felipo Melo merupakan gelandang Brasil asal klub Juventus yang dianggap sebagai biang kekalahan karena mendapat kartu merah dalam laga melawan Belanda. Continue reading “Anekdot Piala Dunia: tak bisa menyamar”