Notice: Undefined index: host in /home/jojr5479/public_html/wp-content/plugins/wonderm00ns-simple-facebook-open-graph-tags/public/class-webdados-fb-open-graph-public.php on line 1020
Liputan dalam kerumunan orang banyak melatih jurnalis untuk dapat menggali atmosfer live seoptimal mungkin. Sayang, Bernadeta dkk kurang total memanfaatkan sumber crowd di dekatnya.
Ibarat memancing ikan, trio Bernadeta Dyah, Regina Pertiwi, dan Alif Gusti sudah berada di kerumunan ikan besar serta sudah melempar mata kailnya. Sayang, mereka kurang ulet mengeksplorasi buruan yang sudah di depan mata.
Duet host dan reporter dalam kelompok ini mencoba menyajikan berita olahraga secara berbeda. Hindari kekakuan. Karena tidak live ‘beneran’, jangan ragu ‘take’ ulang demi sebuah kesempurnaan.
Kelompok dalam Ujian Tengah Semester mata kuliah Jurnalistik Televisi Universitas Multimedia Nusantara ini mencoba menampilkan berita olahraga dalam kemasan berbeda. Catherine Gladys alias Keke berperan sebagai host, Dian Mardiah menjadi reporter on cam di lapangan, dengan Almas Jeihan serta Angelia sebagai camerapersons, editor, dan produser.
Meliput event besar, bertemu crowd, dan merasakan langsung tugas reportase sebagaimana jurnalis media mainstream, membuat mahasiswa tahu bagaimana rasanya ditempa menjadi wartawan tangguh.
Beberapa masukan patut dilayangkan untuk karya kolaborasi Christina Maydita, Livani Putri dan Maya Vivian sebagai tugas Ujian Tengah Semester mata kuliah Jurnalistik Televisi Universitas Multimedia Nusantara ini. Setelah ‘bumper’, mereka membuka package dengan lead yang dibacakan Putri dari ‘studio’. Perpustakaan yang disulap bak studio di newsroom menjadikan latar Putri dinamis. Sayang, lead yang dibacakannya –gaya bicaranya keren ala presenter menyajikan berita dengan teleprompter- terlalu pendek. Mestinya, butuh setidaknya dua kalimat lagi, sebelum Putri melakukan ‘toss’ lke Christina di lokasi liputan.
Ketika liputan, merencanakan Plan A saja tak cukup. Banyak kondisi bisa terjadi, sehingga membutuhkan back-up plan.
Kelompok yang beranggotakan Putri Hapsari, Christine Yapman, Johanna Elizabeth mengawali paket ‘breaking news’ nya –agak aneh juga sih persiapan konser One Direction dikategorikan sebagai ‘breaking news’ dengan klip dari youtube. Sebagaimana karya lain dalam Ujian Tengah Semester mata kuliah Jurnalistik TV Universitas Multimedia Nusantara, pilihan seperti itu sah-sah saja. Tapi, kecenderungan memakai klip dari internet menunjukkan minimnya stok ‘belanjaan’ saat liputan, sehingga orisinalitas karya pun menjadi berkurang.
Tampaknya anggota kelompok ini pemirsa setia dan penggemar program news di Berita Satu TV.
Ini tentang evaluasi tugas kelompok Ujian Tengah Semester mahasiswa peserta mata kuliah Jurnalistik Televisi Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Terbagi dalam kelompok kecil beranggotakan 3-4 orang, mereka harus membuat portofolio berupa project liputan, dikemas dalam bentuk package, lengkap dengan laporan live dari lapangan ke studio.
Kisah Megawati dan Meneer Jan van den Boom di Kongres PDIP
Agustinus Eko Rahardjo, Mira Marissa Syam & Lady Malino, CNN Indonesia
Minggu, 12/04/2015 09:59 WIB
Sanur,CNN Indonesia— Warga Belanda itu bernama Jan van den Boom. Usianya hampir 80 tahun. Ia berasal dari Venray, sebuah kota di Limburg –provinsi di ujung selatan Belanda yang berbatasan dengan Jerman. Jan yang pensiunan pegawai Xerox itu menginap di Grand Inna Beach Hotel, Sanur, Bali, bersamaan dengan perhelatan akbar lima tahunan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di hotel itu.
Sehari sebelum pembukaan Kongres IV PDIP, Rabu (8/4), Jan mencegat Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDIP, di lobi hotel. Langkah Mega pun terhenti. Dia lantas menyapa orang asing yang tak dikenalnya itu.
Pidato politik Megawati Soekarnoputri seperti ‘menjewer’ kadernya yang kini ‘ditempatkan’ di kursi presiden.
Pemukulan gong pembukaan Kongres IV PDI Perjuangan. Tanpa Jokowi di panggung. (Foto: Suara.com)
Joko Widodo memang hadir dalam pembukaan Kongres IV PDI Perjuangan di Grand Inna Beach, Sanur, Bali, Rabu (9/4). Namun, tak banyak lampu sorot diarahkan kepadanya. Hadir di lokasi kongres lima menit setelah kedatangan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Joko Widodo mengenakan baju putih berbalut jas merah tanpa lambang partai. Yang menarik, meski duduk di deretan depan di samping Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Jokowi tak diajak naik panggung saat pemukulan gong pertanda pembukaan kongres. Saat itu, Mega berada di atas podium bersama Ketua Panitia Kongres I Wayan Koster, Plt. Sekjen Hasto Kristiyanto, dan Ketua DPP PDI Perjuangan bidang Politik dan Hubungan Antarlembaga yang juga Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.