Hari kedelapan bersama Covid-19
Dalam kebosanan pada keterasingan di lokasi isolasi ini, ingatan melayang menuju kenangan sebelas tahun silam.
Saat itu, bersama kawan-kawan jurnalis lain, selama tiga pekan saya menjalani pelatihan jurnalistik multimedia di Negeri Kincir Angin. Hotel Bastion, tempat kami menginap di Belanda Utara sangat dekat dengan Stasiun Bussum Zuid. Pada kesempatan libur kursus, kami kerap menggunakan kereta dari stasiun itu untuk jalan-jalan, misalnya ke Utrecht, Haarlem, atau Amsterdam. Sementara untuk menuju ‘sekolah’ sehari-hari di Hilversum, kami menggunakan bus umum dengan tiket yang sudah disiapkan panitia kursus.
Suasana dekat stasiun kereta itu terasa benar di lokasi ‘training centre’ yang saya tempati untuk memulihkan diri dari Covid-19. Kalau dulu dekat Stasiun Bussum Selatan, kini saya di area Stasiun Pesing, Jakarta Barat.
Sebentar-sebentar suara informasi kedatangan dan keberangkatan kereta terdengar dari kamar saya di lantai 8. Memang, meskipun pemerintah memperketat syarat bepergian pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ini, termasuk dengan adanya Surat Tanda Registrasi Pekerja, kereta rel listrik tetap beroperasi seperti normalnya. Moda transportasi yang cepat dan murah di Jakarta Raya.
Stasiun Pesing terletak di jalur perjalanan kereta api Jakarta-Tangerang. Berlokasi di antara Stasiun dan Taman Kota dan Grogol, Stasiun Pesing ini tak hanya dilintasi kereta listrik dari Stasiun Tangerang Kota menuju Stasiun Duri, tapi juga dilewati Kereta Bandara Railink yang berjalan super cepat dari Manggarai menuju Bandar Udara Soekarno Hatta.
Suara Kereta Tangerang Line hingga pukul sepuluh malam tentu saja masih lebih asyik daripada bunyi sirine ambulans yang kerap saya dengar dan lihat saat berolahraga di teras lokasi isolasi.
Terima kasih untuk orang-orang baik di hari ini. Ada kiriman ‘Buah Rakyat’ dari Adhit Setiawan kolega di kantor, juga sopir kantor mengantar beberapa pak Lianhua, serta masing-masing 10 botol susu beruang dan You C1000.
Kabar duka dari Covid-19 juga masih datang. Ada ayah dari sahabat sesama penerima beasiswa IVLP yang juga penyanyi Fryda Luciana, serta Hari Prasetyo, seniman teater cum editor halaman olahraga Koran Tempo. Juga mulai berdoa untuk Lukas Adi Suprapto, kakak sepupu yang dinyatakan positif setelah dua pekan lalu menjalani operasi tangan di RS Mayapada Modernland, Tangerang.
Kamis, 15 Juli 2021 merupakan penerapan PPKM Darurat hari ke-13, dengan penambahan kasus positif harian sebanyak 56.757 dan korban meninggal 982 orang.
Dengan terus berdoa agar pedang dan cawan ini segera berlalu, saya mengakhiri hari dengan mengimani ayat kesembilan dari Mazmur 91.
Sebab TUHAN ialah tempat perlindunganmu, Yang Mahatinggi telah kaubuat tempat perteduhanmu, malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu; sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu.