Cable News Network alias CNN bersiaran perdana pada 1 Juni 1980 sebagai kanal tv news pertama yang beroperasi 24 jam di Amerika Serikat.
Semua Bunga Ikut Bernyanyi -Einzel & Kira
http://www.youtube.com/watch?v=eOkIyzJEAuk
– dan Kira pun nongol menemani Einzel…
17 Mei 2015, Paroki Santa Bernadet Ciledug Gereja Metro Permata
Mewariskan Passion Ayah pada Anak?
Terlalu banyak anak memilih profesi seperti ayahnya. Karena kagum, dipaksa, atau apa?
Di balik kemeriahan duel ‘The Fight of The Century’ antara Floyd Mayweather melawan Manny Pacquiao di Las Vegas pekan lalu, ada nama legendaris yang selalu hadir di setiap ajang tinju besar dunia. Mungkin Anda tak kenal namanya, tapi tentu tak asing dengan tone serta nadanya saat mengintroduksi pertarungan:
“Llllllladies and the gentleman, in the very good evening to you…. and we welcoming you tonight you to the epicentre of the sport world here in MGM Grand Las Vegas Nevada…”
Pepeng dan Makna Totalitas Profesi
Bicara Pepeng adalah bicara seorang dengan panggilan tinggi pada profesinya. Hingga akhir hayat, ia tak kenal dua kata: menyerah dan mengeluh.
http://www.youtube.com/watch?v=foRKDMgFZR4
Nama aslinya Ferrasta Soebardi, publik lebih mengenalnya sebagai Pepeng, kelahiran Sumenep, 23 September 1954 dan meninggal dunia pagi tadi (6/5) di Cinere, Depok setelah sepuluh tahun bergulat dalam lumpuh.
Mourinho dan Keangkuhan yang Menyertai Suksesnya
Ada yang bilang, untuk sukses, seseorang harus punya sifat ’arogan’. Boleh aja sih, tapi ada satu syaratnya.
José Mário dos Santos Mourinho Félix berusia sembilan tahun saat ayahnya, José Manuel Mourinho Félix, dipecat sebagai pelatih Belenenses tepat di hari Natal. Tim yang diasuh ayahnya, yang dikenal sebagai mantan penjaga gawang, meraih hasil buruk pada 23 Desember. Tepat saat makan siang di hari Natal keluarganya di Portugal, telepon berbunyi dan mengabarkan Jose Mourinho senior di-PHK.
Continue reading “Mourinho dan Keangkuhan yang Menyertai Suksesnya”
Pacquiao Adalah Kita
Manny Pacquiao kalah dalam pertarungan yang dikatakan terbesar abad ini. Tapi ia mencuri hati penonton.
http://www.youtube.com/watch?v=ePDJydGnqEs
Mantan juara dunia tinju kelas berat Mike Tyson mengungkapkan rasa kecewanya usai laga Floyd Mayweather melawan Manny Pacquiao yang berlangsung 12 ronde. Dalam akun twitter @MikeTyson, pria yang kini berusia 48 tahun itu mencuit, “We waited 5 years for that… #underwhelmed #MayPac”
Tak hanya Tyson yang kecewa. Jutaan orang yang menonton laga ini, baik mereka yang membeli tiket ratusan juta rupiah di MGM Grand Arena Las Vegas menggunakan jet pribadi, sampai masyarakat miskin Filipina yang membuat detak waktu negeri lumbung padi itu serasa berhenti.
Benci dan Rindu Sepak Bola Indonesia
Ini sebuah buku, tepatnya kumpulan tulisan, dari seorang yang sepuluh tahun berada di panggung belakang sepak bola Indonesia. Tulisannya ‘renyah’, ‘gurih’, dan ‘basah’.

Secara personal, saya tak kenal dengan Miftakhul F.S alias Fim, pria asal Mantup, Lamongan, yang tahun ini genap sepuluh tahun mengabdi sebagai wartawan olahraga di Jawa Pos. Fim hadir di Surabaya, saat saya memutuskan meninggalkan kota itu menuju Jakarta. Sepertinya, kami pernah sekali bertemu dalam jarak cukup dekat, saat berada di ruangan Komisi Disiplin PSSI, mendengarkan keputusan yang digedok Hinca Panjaitan.
Kala itu, saya masih berkarya sebagai jurnalis Radio CVC Australia di Jakarta, status yang membuat saya –tanpa disadari- juga ada di even-even sepakbola besar di mana Fim juga berada, antara lain pagelaran Putaran Final Piala Asia 2007 dan Final AFF 2008 di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan.
Fokus Pada Detail
Di antara berbagai liputan yang mengangkat ‘side bar’ alias sisi lain sebuah event besar yakni terkait penjualan merchandise, karya ini terbaik. Menampilkan visual berupaa shoot-shoot detail.
Ketika mengangkat angle tentang pedagang pernak-pernik tim nasional setiap Indonesia bertanding, maka Febryanto, Antonius Wilton, Reza Sugiharto dan Ryan Giovanni mengambilnya dengan sangat cermat. Diiringi musik latar yang pas –sayang tak ditulis judul ‘Garuda di Dadaku’ serta ciptaan atau siapa yang mempopulerkan lagu itu di CG, mereka mengambil detail per detail gambar dengan amat fokus.
Perhatikan ‘Blocking’ Saat Take
Saat pengambilan gambar, perhatikan pasti estetika latar yang bakal terlihat di layar. Baik latar presenter saat bersiaran, dan juga reporter di lapangan.
Juga mengangkat topik keramaian Directioners menjelang konser Niall Horan dan kawan-kawan, Nina Tri Aulia N, Lucky Khaerul Fikri, Peter John, serta Nathania Anabele rela berjibaku dalam panas dan hujannya kawasan Senayan. Keseriusan kelompok ini mengerjakan Ujian Tengah Semester mata kuliah Jurnalistik Televisi Universitas Multimedia Nusantara (UMN) tampak saat mereka menyertakan sekuen presenter di ‘studio’. Untuk UTS tak ada kewajiban hadirnya presenter di studio, untuk ‘toss’ ke presenter di lapangan.
Televisi: Bahasa Visual, Bahasa Show
Dalam jurnalisme televisi dikenal istilah ‘show it, don’t tell’. Tunjukkan, dan jangan hanya dikatakan…
Bahasa televisi adalah menunjukkan gambar, menyorot aktivitas, dan menampakkan sekuence yang menjelaskan apa yang disampaikan. Menarik saat kelompok Lani Diana, Gilang Gegono, dan Annisa Hardjanti memilih topik side bar alias sisi lain penyelenggaraan konser One Direction.