Notice: Undefined index: host in /home/jojr5479/public_html/wp-content/plugins/wonderm00ns-simple-facebook-open-graph-tags/public/class-webdados-fb-open-graph-public.php on line 1020

Narasumber dan Reporter adalah Sejajar

Selain masalah kesetaraan narasumber, kritik terhadap reportase Ricky Halim ada pada live reportnya yang tertelan audio pengunjukrasa.

Dalam jurnalistik, posisi narasumber dan koresponden harus sejajar. Tak elok bila reporter menyebut narasumbernya dengan atribusi yang mengesankan narasumber lebih tua atau terhormat. Karena bagaimanapun, pemirsa televisi beragam posisinya. Ada pula, mungkin, pemirsa yang usianya lebih tua dari narasumber tengah menyaksikan tayangan itu. Jadi, tak perlu menyapa dengan sebutan bapak.

Continue reading “Narasumber dan Reporter adalah Sejajar”

Huru-Hara Hari Buruh?

Liputan Aliefia kaya visual. Beberapa catatan menjadi masukan. Selain soal istilah, juga kurang greget tanpa wawancara.

Hampir tiga menit show diiringi bumper dan musik pengiring BBC News, paket liputan Aliefia Nada Malik awalnya tampak menggigit. Tapi, apakah benar dibilang berlebihan jika headlinenya dianggap terlalu lebay, dengan memberi judul ‘Huru-Hara May Day 2014’, ‘Jakarta Mampet Akibat Demo Buruh’?

 

Continue reading “Huru-Hara Hari Buruh?”

Karena ‘Jurnalisme TV’ Bukanlah ‘Jurnalisme Katanya’

Berita TV punya slogan, ‘Show It Don’t Tell’…

Tesya Claudia Ariesta menampilkan liputan bernuansa semangat tinggi. Beraksi di depan motor-motor pengunjuk rasa –meski gambar latarnya kabur dan tak jelas, Tesya tampak sangat antusias. Tak ubahnya saat ia meliput kampanye Partai Gerindra di Stadion Utama Gelora Bung Karno, yang juga penuh energy.

[youtube=http://www.youtube.com/watch?v=veHQn9M687k&feature=youtu.be]

Continue reading “Karena ‘Jurnalisme TV’ Bukanlah ‘Jurnalisme Katanya’”

Durasi Terlalu Pendek, Padahal Banyak Gambar 'Cantik'

Punya banyak belanjaan visual, sayang durasi paketnya kurang optimal.

Henry Fadhillah sebenarnya banyak mendapatkan gambar-gambar cantik dalam liputan ini. Sayang, ia kurang mengeskplore visual nan langka itu. Misalnya saat reog-yang disebutnya sebagai barong- ikut dalam unjuk rasa Hari Buruh. Juga aksi teatrikal buruh yang bersusah-payah berjalan dengan beban nan amat berat membelenggu kaki mereka. Seharusnya, Henry bisa banyak memaksimalkan gambar-gambar itu lebih lama, atau mungkin ber-LOT di depan latar nan amat dahsyat.

[youtube=http://www.youtube.com/watch?v=EaatmjpDkaM]

Continue reading “Durasi Terlalu Pendek, Padahal Banyak Gambar 'Cantik'”

Durasi Terlalu Pendek, Padahal Banyak Gambar ‘Cantik’

Punya banyak belanjaan visual, sayang durasi paketnya kurang optimal.

Henry Fadhillah sebenarnya banyak mendapatkan gambar-gambar cantik dalam liputan ini. Sayang, ia kurang mengeskplore visual nan langka itu. Misalnya saat reog-yang disebutnya sebagai barong- ikut dalam unjuk rasa Hari Buruh. Juga aksi teatrikal buruh yang bersusah-payah berjalan dengan beban nan amat berat membelenggu kaki mereka. Seharusnya, Henry bisa banyak memaksimalkan gambar-gambar itu lebih lama, atau mungkin ber-LOT di depan latar nan amat dahsyat.

[youtube=http://www.youtube.com/watch?v=EaatmjpDkaM]

Continue reading “Durasi Terlalu Pendek, Padahal Banyak Gambar ‘Cantik’”

Riset dan Observasi, Kunci Liputan Ekselen

Visual kuat, tajam menatap kamera, serta stok gambar nan amat kaya.

Feby Shindya beraksi bak reporter profesional saat meliput aksi unjuk rasa Hari Buruh di Bundaran Hotel Indonesia. Tatapan matanya firm ke depan, dengan kata-kata yang tertata rapi, dan mewawancarai narasumber tanpa gemetar.

[youtube=http://www.youtube.com/watch?v=liuuVhbZ5Jk&feature=youtu.be]

Continue reading “Riset dan Observasi, Kunci Liputan Ekselen”

Memainkan Split antara Reporter dan Visual Liputan

Crisma Putri punya kelebihan dalam pascaproduksi karyanya. Memamerkan paduan antara penampilan stand-upper dan insert visual yang kaya.

Dibuka dengan judul besar paket, ‘May Day, Tuntutan Selalu Sama?’ penonton dimanjakan dengan visual yang kuat tentang aksi peserta unjuk rasa di Bundaran Hotel Indonesia. Bendera-bendera yang berkibar tampak eyecatching, menyolok pemandangan, sebelum dilanjutkan wawancara Crisma dengan Harjo, seorang pemuda tanggung yang menjadi sample perwakilan buruh.

[youtube=http://www.youtube.com/watch?v=zNarS98JvBg]

Continue reading “Memainkan Split antara Reporter dan Visual Liputan”