Notice: Undefined index: host in /home/jojr5479/public_html/wp-content/plugins/wonderm00ns-simple-facebook-open-graph-tags/public/class-webdados-fb-open-graph-public.php on line 1020

Sarinah Reborn: Lapak Premium Kenangan Obama

Barack Obama saja ingat Sarinah. Kini, pusat perbelanjaan pertama di Indonesia itu kembali hadir setelah dua tahun ditutup karena ganti wajah.

“Saya ingat dulu gedung paling tinggi Sarinah, sekarang Sarinah jadi gedung yang terlihat pendek,” itu salah satu penggalan Barack Obama dalam pidatonya di depan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, 9 November 2010.

Continue reading “Sarinah Reborn: Lapak Premium Kenangan Obama”

CSW, Cepet Sekali Waktunya…

Halte CSW di kawasan Blok M beroperasi dalam taraf uji coba. Menjadikan Jakarta makin sejajar dengan kota-kota besar dunia.

Salah satu tanda kota maju adalah penggunaan transportasi massal yang nyaman. Baik sarana transportasinya, juga shelternya. Beroperasinya halte CSW di Jakarta, meski masih dalam taraf uji coba, menunjukkan satu lagi sarana transit yang comfort dan modern, selain halte-halte MRT nan keren itu.

Continue reading “CSW, Cepet Sekali Waktunya…”

Mengurus Passport Tak Lagi Repot

Dengan layanan paspor online, kini tak perlu lagi pakai calo.

Jpeg
Paspor lama dan baru. Proses efisien.

Saya sudah empat kali ini berganti paspor: 2001 di Waru, Surabaya –jelang pertama kali hendak ke luar negeri menuju Timor Leste, memperpanjangnya pada 2006 di kantor Imigrasi Jaksel di Warung Buncit, memperpanjangnya lagi pada 2011 di kantor Imigrasi Jaksel yang sementara dipindahkan di Lebak Bulus, serta tadi siang di Unit Layanan Paspor Jaksel Pondok Pinang.

Harus diakui, tiga kali mengurus paspor pertama, saya memakai bantuan ‘perantara’. Agar cepat dan tidak terkendala birokrasi berbelit-belit. Namun, kini dengan sistem baru layanan online, semua terasa lebih mudah.

Continue reading “Mengurus Passport Tak Lagi Repot”

Satu Dekade Terdampar di Ibukote

newsroom3“Jakarta hari ini kuketuk pintu gerbangmu… Ijinkan aku masuk mencari masa depanku…”

(OST Biarkan Bintang Menari, 2003)

10 Juni 2015, Thank’s God, menjadi tonggak satu dekade beradu hoki di kota ini. Untuk merayakan sepuluh tahun berkarya di Jakarta, berikut tayangan ulang tulisan di blog ini, empat tahun silam, dengan sedikit modifikasi. Ditulis saat memperingati enam tahun bekerja di ibukota…

Continue reading “Satu Dekade Terdampar di Ibukote”

Bahasa Inggris Tak Lagi Wajib di SD

Apakah belajar bahasa asing bagi anak usia 6 tahun dinilai terlalu membebani?

Hasil UAS Bahasa Inggris Einzel & workbooknya. Excellent.
Hasil UAS Bahasa Inggris Einzel & workbooknya. Excellent.

Coba ingat-ingat, usia berapa anda kali pertama akrab dengan Bahasa Inggris secara serius? Bukan hanya karena kebetulan mendengar lewat film atau lagu dengan bahasa asing kedua yang paling banyak digunakan di dunia itu –setelah bahasa Mandarin, tapi benar-benar menghapal setiap perbendaharaan kata, belajar mengucapkan salam, dan lain-lain.

Saya terkenang, menjadi intim dengan Bahasa Inggris baru saat kelas 6 SD. Saat itu, Bahasa Inggris belum diajarkan di jenjang sekolah dasar. Seorang perempuan yang berbaik hati, kawan dari orangtua kawan saya, menjadi pahlawan masa kecil, karena memberikan kursus Bahasa Inggris secara gratis. Awalnya, lebih kepada pengenalan nama benda secara sederhana, sampai kami mencoba berani bicara in English.

Continue reading “Bahasa Inggris Tak Lagi Wajib di SD”

Karena Jokowi Tak Punya Peri

Siapa yang berteriak paling kencang mendukungmu, bisa jadi dia yang akan berteriak lebih kencang menentangmu.

Joko Widodo di Kompas TV. Tak bisa bersimsalabim di Jakarta.

Rumor bahwa pemilihan kepala daerah DKI Jakarta putaran kedua pada 20 September lalu akan penuh intrik dan aneka teknik kecurangan yang menguntungkan inkamben, terbukti tidak terbukti. Berbagai informasi gelap yang menyatakan tim Fauzi Bowo akan menghalalkan segala cara, mulai melobangi kertas suara sampai membeli saksi, tak ada fakta pendukungnya, hingga hajatan itu kelar. Perhitungan suara resmi KPUD di Hotel Borobudur Jum’at (28/9) menyimpulkan hasil akhir tak jauh berbeda dengan lembaga-lembaga penyelenggara hitung cepat. Dari total jumlah suara 4.667.941 di putaran kedua, Jokowi-Basuki menang dengan 53,82% atau 2. 472.130 pemilih. Juara bertahan Foke-Nara kebagian 46,18 persen alias 2.120.815 pencoblos. Selisih suara mereka 351.315, lebih kurang sama dengan jumlah penduduk satu kecamatan di Jakarta.

Continue reading “Karena Jokowi Tak Punya Peri”