Notice: Undefined index: host in /home/jojr5479/public_html/wp-content/plugins/wonderm00ns-simple-facebook-open-graph-tags/public/class-webdados-fb-open-graph-public.php on line 1020
“Jakarta hari ini kuketuk pintu gerbangmu… Ijinkan aku masuk mencari masa depanku…”
(OST Biarkan Bintang Menari, 2003)
10 Juni 2015, Thank’s God, menjadi tonggak satu dekade beradu hoki di kota ini. Untuk merayakan sepuluh tahun berkarya di Jakarta, berikut tayangan ulang tulisan di blog ini, empat tahun silam, dengan sedikit modifikasi. Ditulis saat memperingati enam tahun bekerja di ibukota…
Apakah belajar bahasa asing bagi anak usia 6 tahun dinilai terlalu membebani?
Hasil UAS Bahasa Inggris Einzel & workbooknya. Excellent.
Coba ingat-ingat, usia berapa anda kali pertama akrab dengan Bahasa Inggris secara serius? Bukan hanya karena kebetulan mendengar lewat film atau lagu dengan bahasa asing kedua yang paling banyak digunakan di dunia itu –setelah bahasa Mandarin, tapi benar-benar menghapal setiap perbendaharaan kata, belajar mengucapkan salam, dan lain-lain.
Saya terkenang, menjadi intim dengan Bahasa Inggris baru saat kelas 6 SD. Saat itu, Bahasa Inggris belum diajarkan di jenjang sekolah dasar. Seorang perempuan yang berbaik hati, kawan dari orangtua kawan saya, menjadi pahlawan masa kecil, karena memberikan kursus Bahasa Inggris secara gratis. Awalnya, lebih kepada pengenalan nama benda secara sederhana, sampai kami mencoba berani bicara in English.
Siapa yang berteriak paling kencang mendukungmu, bisa jadi dia yang akan berteriak lebih kencang menentangmu.
Joko Widodo di Kompas TV. Tak bisa bersimsalabim di Jakarta.
Rumor bahwa pemilihan kepala daerah DKI Jakarta putaran kedua pada 20 September lalu akan penuh intrik dan aneka teknik kecurangan yang menguntungkan inkamben, terbukti tidak terbukti. Berbagai informasi gelap yang menyatakan tim Fauzi Bowo akan menghalalkan segala cara, mulai melobangi kertas suara sampai membeli saksi, tak ada fakta pendukungnya, hingga hajatan itu kelar. Perhitungan suara resmi KPUD di Hotel Borobudur Jum’at (28/9) menyimpulkan hasil akhir tak jauh berbeda dengan lembaga-lembaga penyelenggara hitung cepat. Dari total jumlah suara 4.667.941 di putaran kedua, Jokowi-Basuki menang dengan 53,82% atau 2. 472.130 pemilih. Juara bertahan Foke-Nara kebagian 46,18 persen alias 2.120.815 pencoblos. Selisih suara mereka 351.315, lebih kurang sama dengan jumlah penduduk satu kecamatan di Jakarta.
Penopang transportasi publik utama sebuah kota besar, selayaknya adalah kereta api.
Suasana di dalam Commuter Line BSD-Palmerah. Cukup Rp 6 ribu: cepat, nyaman, dan sejuk.
Dalam dua bulan terakhir, setidaknya ada tiga pejabat menjadi buah bibir karena aksinya menumpang Kereta Api Jakarta alias Commuter Line. Menteri Dahlan Iskan saat berkunjung ke Depok dan Bogor, Calon Gubernur DKI Joko Widodo kala hendak memberi kuliah umum di Universitas Indonesia Depok, dan terakhir Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Scot Marciel.
Dalam perjalanan menuju Pondok Pesantren An-Nur, Kamis (12/4) Marciel memilih menggunakan Commuter Line dari Stasiun Gambir, tepat di depan kantornya di Medan Merdeka Selatan Jakarta, menuju Bekasi. “Cepat, nyaman, dan sejuk,” begitu kesan Marciel saat kereta tiba di Bekasi, seakan melupakan waktu 40 menit menunggu saat kereta tertunda, terhambat mogoknya KRL ekonomi dari Stasiun Jakarta Kota di Mangga Besar.