Notice: Undefined index: host in /home/jojr5479/public_html/wp-content/plugins/wonderm00ns-simple-facebook-open-graph-tags/public/class-webdados-fb-open-graph-public.php on line 1020

Meliput Acara Sosial Tanpa Membosankan

Liputan acara charity atau bakti sosial memiliki tantangan tersendiri. Harus pintar-pintar mengemas agar penonton tak merasa garing, dan ujung-ujungnya pindah kanal saluran televisi.

Dinda Amuranti, Agnesia Shinta, dan Winda Arleta mengerjakan Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah Jurnalistik STIKS Tarakanita berupa take home test liputan Natal dengan angle berbeda. Topiknya tetap perayaan Natal, tapi dalam kemasan bakti sosial di panti asuhan, mengikuti aksi yang dilakukan petinggi perusahaan salah seorang anggota kelompok ini.

Continue reading “Meliput Acara Sosial Tanpa Membosankan”

Memotret Sukacita Gereja Haleluya

Kwartet mahasiswi STIKS Tarakanita mengerjakan tugas Ujian Akhir Semester dengan ekselen. Paket suasana perayaan Natal dipadu cuplikan kotbah, dan PTC reporter.

Menggarap UAS mata kuliah Jurnalistik, empat mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi dan Sekretari Tarakanita memilih meliput perayaan Natal Gereja Kasih Karunia (Gekari) Haleluya di Pondok Kopi, Jakarta Timur. Untuk sebuah paket berita televisi, durasi 3 menit 5 detik sebenarnya terlalu panjang, tapi untuk pemula, bolehlah…

Continue reading “Memotret Sukacita Gereja Haleluya”

Selamat Berekspedisi Ucok dan Dandhy!

Membawa bendera Ekspedisi Indonesia Biru, dua jurnalis berkeliling Indonesia dalam waktu setahun penuh. Konsepnya, menawarkan ‘backpacking jurnalism’.

Ucok dan Dandhy meninggalkan markas Watchdoc. Mengitari Indonesia dalam satu tahun.
Ucok dan Dandhy meninggalkan markas Watchdoc. Mengitari Indonesia dalam satu tahun.

Tahun baru belum lewat setengah matahari saat pagi tadi Dandhy Dwi Laksono dan ‘Ucok’ Suparta Arz mengawali rangkaian perjalanan mereka keliling Indonesia. Dari sebuah komplek permukiman kelas menengah di Jaticempaka, Pondok Gede, dua motor Honda Karisma menjadi teman ekspedisi.

“Kami sudah riset, tanya ke orang bengkel, motor bebek apa yang paling kuat. Jawabannya ya Honda Karisma,” papar Dandhy. Dengan bantuan bengkel kepercayaan, motor empat tak itu pun mengalami modifikasi seperlunya. Slebornya dibuat ala balap, begitupula setelan-setelan mesinnya dibuat senyaman mungkin untuk petualangan jarak jauh.

Continue reading “Selamat Berekspedisi Ucok dan Dandhy!”

Anak Tenabang Menuju KPK

Ahmad Taufik bukan nama asing di dunia jurnalisme. Menginginkan Indonesia lebih baik dalam pemberantasan korupsi, ia memberanikan diri menuju kursi komisioner KPK.

Dukungan Ahmad Taufik sebagai komisioner KPK. Respek dari banyak elemen.
Dukungan Ahmad Taufik sebagai komisioner KPK. Respek dari banyak elemen.

Sebuah konferensi pers digelar pada Kamis (18/9) siang. Tempatnya tak mewah. Di Wisma Mas Isman, kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Digelar oleh Koalisi Publik untuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KAP KPK), acara ini bertemakan ‘Mengembalikan Marwah KPK sebagai Oksigen Demokrasi’. Kesan sederhana tampak dari hidangan yang disajikan: ketela, jagung, dan kacang rebus, berteman teh serta kopi hangat.

Acara yang digagas beberapa elemen ini mendeklarasikan dukungan kepada Ahmad Taufik yang tengah maju sebagai calon komisioner KPK pengganti Busjro Muqoddas. “Ahmad Taufik adalah orang yang tepat dan mampu dalam mewakafkan jiwa dan raganya untuk mengawal KPK,” begitu suara resmi KAP KPK.

Continue reading “Anak Tenabang Menuju KPK”

Selamat Duluan, mas Tjahjono…

Wartawan senior yang lama bertugas di Papua, pengurus AJI Indonesia, berpulang. Sosok pekerja keras nan tangguh…

Sosok murah senyum itu. Selamat jalan, Mas!
Sosok murah senyum itu. Selamat jalan, Mas!

Duka menyergap saat tiba kabar mas Tjahjono EP Eranius, kontributor Tempo, Radio 68H dan AFP di Timika, juga pengurus AJI Koordinator Wilayah Papua periode 2011-2014, dikabarkan meninggal dunia pukul 17:00 WIB di Kediri, Jawa Timur. Selama dua tahun terakhir, Mas Tjahjono diketahui berobat jalan akibat sakit diabetes yang dideritanya, serta komplikasi penyakit lainnya.

Mas Tjahjono seorang pekerja keras, wartawan di lokasi konflik yang mumpuni. Pertama kali ketemu beliau tahun 2000-an saat bersama isteri membawa beberapa kardus barang, mampir di sekretariat AJI Surabaya, kawasan Wisma Permai. Rupanya, beliau seorang jurnalis senior yang tengah hijrah dari Kediri menuju Papua, untuk tugas baru bersama Timika Post. Belakangan, koran kolaborasi Grup Kompas dan partner lokal itu tutup karena persoalan manajemen.

Continue reading “Selamat Duluan, mas Tjahjono…”

Surat Terbuka Aliansi Jurnalis Independen tentang THR

Memasuki H-3 lebaran, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia mendapat laporan masih banyak jurnalis yang berstatus koresponden, kontributor, stringer yang bekerja di media nasional, daerah, serta internasional, belum mendapatkan hak sesuai UU Ketenagakerjaan dan Aturan Menteri Tenaga Kerja terkait Tunjangan Hari Raya (THR) Keagamaan.

 

THRKepada Yth,

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Dewan Pers

Serikat Penerbit Surat Kabar

Asosiasi Televisi Swasta Indonesia

Asosiasi Televisi Lokal Indonesia

Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia

Media cetak, elektronik dan online

AJI menegaskan bahwa koresponden/kontributor/stringer harus diperlakukan SAMA haknya dengan karyawan. Pasal 59 UU No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan tidak mengkategorikan jurnalis sebagai golongan yang dapat dialihdayakan, tetapi mereka terlindungi ke dalam jenis Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT), sehingga berhak atas THR, bukan bantuan yang besarannya ditentukan ala kadarnya oleh pemilik media atau manajemen perusahaan.

Continue reading “Surat Terbuka Aliansi Jurnalis Independen tentang THR”

Jurnalis, Pejuang Buruh yang Nasibnya Tak Lebih Baik dari Buruh

Nasib jurnalis Indonesia masih amat memprihatinkan. Setidaknya itulah yang terpapar dalam Diskusi Publik ‘Keselamatan Kerja Jurnalis dan Kebebasan Pers, Tantangan dari dalam Lungkugan Kerja’.

Kisah pilu Andreas Wicaksono, mantan kontributor televisi yang keluar dari pekerjaannya sebagai jurnalis ini menjadi referensi, betapa tak terlindunginya pekerjaan ini. Ia berstatus stringer, alias pembantu koresponden sebuah stasiun televisi. Meliput unjuk rasa dan digebuki petugas keamanan hingga terluka dan alat kerjanya rusak. Perusahaan sempat menjanjikan kompensasi. Alih-alih ditepati, yang didapatinya hanya sepaket roti.

Continue reading “Jurnalis, Pejuang Buruh yang Nasibnya Tak Lebih Baik dari Buruh”

Pemilih Pemula, Terpikat Gerindra

Dua anak muda yang baru kali pertama memilih, menjadi bidikan Virny saat meliput kampanye Partai Gerindra di Stadion Utama Gelora Bung Karno.

Perolehan suara Partai Gerindra di Pemilu 2014 naik drastis dibandingkan lima tahun sebelumnya. Dari 4,46 persen suara nasional pada 2009, hasil hitung cepat Pemilu 2014 menempatkan Partai Gerindra di urutan ketiga dari 12 peserta pemilu nasional. Tak tanggung-tanggung, perolehan suaranya mencapai hampir 3 kali lipat menjadi 11,77 persen.

Continue reading “Pemilih Pemula, Terpikat Gerindra”

Hanura, Kampanye Terakhir, Menjadi yang Terakhir?

Bermodal maksimal, hasil yang diraih partai Hanura justru minimal. Tak ada surprise berarti dalam perolehan suara pemilu legislatif. Begitupula liputan kampanye ini. Seharusnya bisa menampilkan unsur “kejutan”.

Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) memiliki modal lebih dari cukup untuk sekadar melewati ambang batas parlemen 3,5 persen. Apalagi masuknya konglomerat sekaligus mogul media Hary Tanoesoedibjo ke partai bernomor sepuluh ini pada Februari 2013 menjadi suntikan kekuatan berarti. Ya finansial, ya pengaruh publik lewat kekuatan media. Berselang lima bulan, Hary Tanoe yang baru saja lompat dari Partai Nasdem pun didapuk menjadi Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Hanura. Pada bulan Juli tahun lalu juga, pasangan Wiranto-Hary Tanoe dideklarasikan sebagai duet capres-cawapres dari partai ini. Hanura menjadi partai peserta pemilu satu-satunya, yang mengusung paket pemimpin eksekutif pada pemilu legislatif 9 April.

Continue reading “Hanura, Kampanye Terakhir, Menjadi yang Terakhir?”