Notice: Undefined index: host in /home/jojr5479/public_html/wp-content/plugins/wonderm00ns-simple-facebook-open-graph-tags/public/class-webdados-fb-open-graph-public.php on line 1020

Cyrus: 62% Warga Jakarta Ingin Ahok Jadi Gubernur DKI Lagi

Seperti dimuat di Detikcom

Nur Khafifah – detikNews

cyrus1Jakarta – Lembaga penelitian Cyrus Network menggelar survei tentang citra Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok). Ternyata warga DKI cukup puas dengan kinerja Ahok.

Penelitian dilakukan selama 5 hari yaitu pada tanggal 2-7 Maret 2015. Metode penelitian menggunakan multistage random sampling dengan jumlah responden 1.000 orang. Tingkat kepercayaan 95% dengan margin of error 3,1%.

Penelitian ini dilakukan di seluruh kelurahan dan kecamatan di DKI Jakarta dengan responden berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah. Mereka adalah mahasiswa yang rata-rata sudah memasuki semester 7.

Continue reading “Cyrus: 62% Warga Jakarta Ingin Ahok Jadi Gubernur DKI Lagi”

Beda Sikap NU dan PGI

Dua lembaga keagamaan besar berbeda pendapat soal hukuman mati.

Surat menolak hukuman mati dari Mark 'Barney' Greenway, personel Napalm Death. Untuk Jokowi, sang penggear musik rock.
Surat menolak hukuman mati dari Mark ‘Barney’ Greenway, personel Napalm Death. Untuk Jokowi, sang penggear musik rock.

Dalam sebuah kebun, tak semua bunga harus berwarna merah. Dalam demokrasi, berbeda pendapat itu biasa.  Menjelang rencana eksekusi hukuman mati kloter kedua oleh Kejaksaan Agung di Nusa Kambangan, Jawa Tengah, suara-suara pro dan kontra hukuman mati bermunculan. Yang mendukung antara lain Komisi Nasional Perlindungan Anak, dan Gerakan Anti Narkotika. Yang menolak, di antaranya kelompok pegiat hak asasi manusia, termasuk Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras).

Continue reading “Beda Sikap NU dan PGI”

Karena Basuki Tak Pernah Berjalan Sendiri

Ahok adalah simbol perlawanan terhadap korupsi dan praktek main-main anggaran. Jabatan tak lagi dianggapnya penting. 

Bak Will Smith yang berjalan sendirian dalam film I am Legend, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tak pernah ambil pusing. Ia pun tak pernah takut saat 95 dari 106 anggota DPRD DKI Jakarta menandatangani hak angket untuk menjatuhkan dirinya. Bagi Ahok, perjuangannya melawan ‘dana siluman’ alias dana rekayasa DPRD Rp 12,1 triliun –dari total APBD DKI Rp 73 triliun- rupiah lebih penting daripada mempertahankan jabatan gubernur.

Sebagaimana dikutip Tempo, Ahok membeberkan dana-dana yang besarannya tak masuk akal itu, antara lain:

– Pengadaan buku trilogi Ahok: Nekad Demi Rakyat Rp10 miliar

– Pengadaan buku trilogi Ahok: dari belitung menuju istana Rp10 miliar

– Pengadaan buku trilogi Ahok: Tionghoa Keturunan Ku Indonesia Negara ku membangun Rp10 miliar

Continue reading “Karena Basuki Tak Pernah Berjalan Sendiri”

Menanti Kepala Telik Sandi Baru Jokowi

Sejumlah nama siap mengisi posisi baru pucuk pimpinan BIN. Siapa dipilih presiden?

Asad Said Ali, Wakil Ketua Umum PBNU. Kandidat kuat Kepala BIN?
Asad Said Ali, Wakil Ketua Umum PBNU. Kandidat kuat Kepala BIN?

Empat purnama sudah Joko Widodo menjadi presiden republik ini. Ada 34 menteri sudah ditunjuknya. Begitu pula untuk posisi penting lain: Sekretaris Kabinet, Kepala Staf Kepresidenan, Jaksa Agung, dan Kapolri –yang ini kepastiannya masih menunggu usai DPR reses bulan depan. Tapi, untuk posisi Kepala Badan Intelijen Negara, posisi Letnan Jenderal (Purnawirawan) Marciano Norman belum juga diutak-utik.

Marciano, pria kelahiran Banjarmasin 61 tahun silam, merupakan kepala telik sandi pilihan Susilo Bambang Yudhoyono. Sebelum menggantikan Jenderal Polisi (Purn.) Sutanto sebagai Kepala BIN pada Oktober 2011, perwira kavaleri itu punya rekam jejak sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden sejak 2008 hingga 2010.

Continue reading “Menanti Kepala Telik Sandi Baru Jokowi”

Australia dan Aceh, yang Sama-Sama Istimewa

Pernyataan Tony Abbott adalah blunder politik yang susah dicari bagaimana formula pemaafnya.

Di suatu Minggu siang, awal 2007. Di sela-sela lima pekan tugas kerja di Queensland, seorang kawan mengajak main ke Brisbane. Di komplek perumahan nan asri –di Australia bentuk rumah satu dengan lainnya nyaris serupa- kami berkunjung ke rumah keluarga asal Indonesia. Mereka hijrah ke Aussie usai Kerusuhan Mei 1998 meletus. Dan, tak sampai sepuluh tahun kemudian, paspor pun berganti lambang.

http://www.youtube.com/watch?v=MUQazjr-UZ0

Continue reading “Australia dan Aceh, yang Sama-Sama Istimewa”

Sejarah Berulang di Jum’at Keramat

Déjà vu. History repeats itself.

Sketsa instagram dari @bengrahadian. Perang segitiga.
Sketsa instagram dari @bengrahadian. Perang segitiga tiga simbolisasi binatang.

Jum’at 23 Januari, tepat di hari ulangtahun ke-68 Megawati Soekarnoputri, presiden kelima Indonesia yang kini menjadi ketua umum partai pendukung pemerintahan, itu berulang.

Jum’at menjadi mitos tersendiri dalam proses pemberantasan korupsi di Indonesia. Banyak tersangka korupsi ditahan pada hari Jum’at, seperti mantan Kepala Korlantas Polri Irjen Pol. Djoko Susilo, politisi Partai Golkar Zulkarnaen Djabar dalam dugaan kasus korupsi pengurusan Alquran Kementerian Agama (Kemenag),  Gubernur Banten Atut Chosiyah Chasan, politisi Partai Demokrat Anas Urbaningrum, anggota DPR Angelina Sondakh, mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia Miranda Swaray Gultom.

Continue reading “Sejarah Berulang di Jum’at Keramat”

Menghadirkan Liputan yang ‘Different’

Pergi liputan bareng, bukan berarti hasil liputannya harus mirip. Dengan angle dan tampilan yang nyaris tak bisa dibedakan.

Reynaldo Oktavianus mengaku, ia meliput kampanye Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Lapangan Giant BSD bersama dua sahabat dekat, Ignatius Fajar Santoso dan Jason Leonardo.

Saat menampilkan karya liputannya dalam link youtube, video Reynaldo, Fajar, dan Jason hampir tak ada bedanya. Angle, split, dan gaya reportase mereka mirip banget. Ibarat program televisi, kalau logo stasiun televisi di pojok kanan atas ditutup tangan, isinya sama dengan kanal lainnya.

[youtube=http://www.youtube.com/watch?v=coSqmdcXOZs] Continue reading “Menghadirkan Liputan yang ‘Different’”