Notice: Undefined index: host in /home/jojr5479/public_html/wp-content/plugins/wonderm00ns-simple-facebook-open-graph-tags/public/class-webdados-fb-open-graph-public.php on line 1020
Svaradiva Anurdea Devi meliput kampanye Partai Gerindra di Stadion Utama Gelora Bung Karno dan mewawancarai ‘wong cilik’ yang ada di sana.
Tugas liputan stand-up kampanye mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara (UMN) yang ini lebih keren. Masih mengambil lokasi rapat akbar Partai Gerakan Indonesia Raya di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Diva mengambil sisi lain di sana.
Yehezkiel Filemon Septano memotret meriahnya kampanye Partai Gerindra di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Pemilu legislatif sudah lewat. Perolehan suara via hitung cepat pun sudah kita ketahui, meski resminya data akhir baru bisa diketahui sebulan pasca Hari ‘H’ pencoblosan. Namun, dari quick count beberapa lembaga, hasilnya relatif sama. Yang patut dicatat, Partai Gerindra mencatat fenomena tersendiri, masuk 3 besar, melewati sang petahana Partai Demokrat. Dengan prediksi suara tembus persen, pencapaian ini jauh melampaui perolehan saat debut pemilu 5 tahun silam, yang ‘hanya’ meraup 4,4 persen suara nasional atau setara 26 kursi DPR.
Salah satu pendongkrak suara Gerindra bisa jadi dari rapat akbar di GBK Senayan, 23 Maret silam. Saat itu, ribuan kader partai berlogo kepala garuda ini meluberi stadion bersejarah yang dibangun untuk menyamput Asian Games 1962. Ikon partai, Prabowo Subianto, tampil eksentrik dengan turun dari helikopter, naik, jip dan menunggang kuda.
Ini propaganda keren memerangi angka golput, yang terus meningkat dari pemilu ke pemilu.
Video ini dibuka dengan paparan fakta betapa jumlah angka golongan putih, alias mereka yang memilih untuk tidak memilih, meroket tajam. Dari 10,2 persen pada Pemilu 1999, lalu menjadi “pemenang” Pemilu 2009 dengan 39,1 persen suara.
Beberapa politisi kita punya lagu favorit. Tak jarang dibawakan saat kampanye.
Bagi mereka yang rajin mengikuti perjalanan politik Susilo Bambang Yudhoyono tentu paham, ada evolusi dalam lagu-lagu kegemaran presiden keenam Indonesia itu. Pada 2004, kampanye menjadi capres periode pertama, SBY getol benar pada ‘Pelangi di Matamu’ milik Jamrud.
Waktunya mepet, tiga hari jelang masa kampanye ditutup dan memasuki tiga hari tenang, PDI-Perjuangan akhirnya meluncurkan iklan pemenangan pemilu dengan melibatkan capresnya: sang gubernur kerempeng.
Analisis politik dan pendiri Sugeng Sarjadi Syndicate, Sukardi Rinakit, menulis dengan renyah di Harian Kompas, 1 April lalu. Dalam kolom bertajuk ‘Indonesia, Nirwani Dunia’ itu, Sukardi mengkritik pariwara kampanye PDI-P yang tak menyertakan jualan utama mereka: Joko Widodo.
Di salah satu versi iklan Partai Golkar, Aburizal Bakrie menyatakan ‘kalah menang dalam Pemilu bukan masalah’.
Partai Golkar dan Aburizal Bakrie –alias ARB- menyebar aneka versi iklan komersial ke berbagai media elektronik serta media sosial. Tak hanya di media yang dimiliki keluarga Bakrie, TVC itu juga dipasang di stasiun televisi lain.
Unik, beberapa iklan ARB dan Golkar menyampaikan kesan ‘nusantara’. Beberapa pariwara dibuat dengan menyertakan bahasa daerah, seolah menegaskan, inilah capres yang mewakili penduduk, dari Sabang sampai Merauke. Termasuk dalam iklan yang diawali dengan sapaan khas Sunda. Pria kelahiran Jakarta dari keluarga asal Lampung itu menanyakan kabar pendukungnya, “Kumaha damang, sadayana? Sae? Langit memang masih biru, tapi padi sudah mulai menguning sampai pelosok desa.”
MENANG DELAPAN KALI BERTURUT TURUT DI LIGA PRIMER INGGRIS!
SEBUAH PRESTASI GEMILANG DITOREHKAN LIVERPOOL/ USAI MENGHANCURKAN TOTTENHAM HOTSPUR EMPAT GOL TANPA BALAS DI ANFIELD/ MINGGU MALAM LALU//
TAMPIL DENGAN ASA TINGGI MENUJU PUNCAK KLASEMEN/ LIVERPOOL MENGHENTAK LEWAT GOL CEPAT/ HASIL KESALAHAN PEMAIN BELAKANG SPUS ASAL PERANCIS/ YOUNES KABOUL//
Iklan PAN seperti menegaskan, merekalah partai matahari ‘bertabur bintang’. Ya bintang sinetron, ya bintang panggung…
Jauh sebelum partai lain menggelar jumpa pers untuk menyatakan bergabungnya selebritas, Partai Amanat Nasional (PAN) telah melakukan ‘kerja nyata’ bersama para pesohor.
Apa yang kali pertama melekat dalam impresi Anda saat disodorkan pada kata ‘Gerindra’ atau ‘Prabowo Subianto’?
Dulu, ada kuis yang amat terkenal, dibawakan oleh Sonny Valentino Tulung –kini caleg PDI Perjuangan untuk DPR daerah pemilihan Sulawesi Utara. Dalam kuis ‘Family 100’ yang tayang di dua stasiun televisi itu, dua grup peserta disodorkan pertanyaan, apa yang menjadi ‘top of mind’ mereka dalam sebuah topik tertentu. Saat membacakan lima jawaban yang benar, Sonny mengawali dengan kalimat otentiknya, “Survei membuktikan…”