Notice: Undefined index: host in /home/jojr5479/public_html/wp-content/plugins/wonderm00ns-simple-facebook-open-graph-tags/public/class-webdados-fb-open-graph-public.php on line 1020
Liputan Andri Rezky, reporter Kompas TV Makassar, Barcelona v Villareal, tayang di Soccerzone, Kompas TV, 4 September
(LEAD IN)
BARCA INDO MAKASSAR MELAKUKAN NOBAR DI SEBUAH WARKOP DIMAKASSAR//SUARA YEL YEL PUN TERUS DINYANYIKAN UNTUK MENYEMANGATI LIONEL MESSI DAN KAWAN KAWAN AGAR BISA MEMMENANGKAN PERTANDINGAN DAN MERAIH TIGA POIN DIKANDANG LAWAN//
Liputan Yusti Rubiantika, reporter Kompas TV Bojonegoro, Chelsea v Everton, tayang di Soccerzone, Kompas TV, 2 September
PULUHAN PENDUKUNG CHELSEA DI KABUPATEN BOJONEGORO / JAWA TIMUR MALAM TADI LARUT DALAM SUASANA PESTA GOL YANG DILAKUKAN CHELSEA SAAT PERTANDINGAN LIGA INGGRIS MALAM TADI DI KANDANG EVERTON //
Hati-hati menyebutkan penunjuk berkaitan dengan jumlah.
“Hari buruh sedunia diperingati oleh puluhan ribu massa,” demikian Andreas Ivan mengawali paket liputannya dari jantung kota Jakarta. Berhati-hatilah dalam menyebut kata penunjuk terkait jumlah, agar tak ada pengulangan terkait kata sifat atau ‘keterangan jamak’.
Hati-hati dengan akurasi menyebutkan jumlah. Ratusan Ribu Buruh? Ribuan atau ratusan saja?
Liputan Ane Hindana Putri di tengah aksi unjuk rasa May Day 2014 cukup keren. Wawancaranya bersama Nadjib, aktivis buruh dari Epson Cikarang pun memberikan insight atau pencerahan tersendiri. “Setiap orang yang diupah, baik dalam bulanan, mingguan, atau harian, adalah buruh atau pekerja. Tak peduli ia karyawan tetap atau bukan,” ungkapnya.
Semangatnya untuk live mendapat acungan jempol. Tapi, terlalu bersemangat bisa jadi ‘catatan khusus’.
Semangat. Itu satu kata yang keluar menyaksikan liputan Muhammad Irfan Ramadhan Hutabarat. Keberanian nampak dari aksinya yang mengambil lokasi di keramaian. Berada di tengah ramainya mobil dan motor kawasan Sudirman-Thamrin.
Kekuatan liputan ini ada pada gambarnya yang sangat cerah dan angle liputannya.
Di antara berbagai peserta aksi unjuk rasa di May Day, Nesya mengambil angle menarik, yakni para jurnalis yang beraksi. Aliansi Jurnalis Independen (AJI) beraksi dengan membawa sepatu raksasa bertuliskan, “Jurnalis Bukan Jurkam”.
Wartawan senior yang lama bertugas di Papua, pengurus AJI Indonesia, berpulang. Sosok pekerja keras nan tangguh…
Sosok murah senyum itu. Selamat jalan, Mas!
Duka menyergap saat tiba kabar mas Tjahjono EP Eranius, kontributor Tempo, Radio 68H dan AFP di Timika, juga pengurus AJI Koordinator Wilayah Papua periode 2011-2014, dikabarkan meninggal dunia pukul 17:00 WIB di Kediri, Jawa Timur. Selama dua tahun terakhir, Mas Tjahjono diketahui berobat jalan akibat sakit diabetes yang dideritanya, serta komplikasi penyakit lainnya.
Mas Tjahjono seorang pekerja keras, wartawan di lokasi konflik yang mumpuni. Pertama kali ketemu beliau tahun 2000-an saat bersama isteri membawa beberapa kardus barang, mampir di sekretariat AJI Surabaya, kawasan Wisma Permai. Rupanya, beliau seorang jurnalis senior yang tengah hijrah dari Kediri menuju Papua, untuk tugas baru bersama Timika Post. Belakangan, koran kolaborasi Grup Kompas dan partner lokal itu tutup karena persoalan manajemen.
LAGA PERDANA LIGA SPANYOL BARCELONA MELAWAN ELCHE/ SENIN DINI HARI PULUHAN KOMUNITAS BARCELONA SEMARANG MENGGELAR NONTON BARENG DI CAFE INDOMARET POINT JALAN PEMUDA SEMARANG// MESKI HANYA DUA PULUH ORANG YANG HADIR/ KEGIATAN NONTON BARENG INI SEBAGAI PENYAMBUNG TALI PERSAHABATAN//
Lumayan juga #PrediksiJojo pekan lalu. Dari 10 pertandingan, 7 di antaranya benar. Pekan ini, banyak yang ditunggu jelang penutupan bursa transfer.
Mario Barwuah Balotelli mencari simpati pendukung Liverpool. Diharapkan jadi pembeda.
Debut Mario Balotelli di Liverpool, di antaranya.
Sabtu 31 Agustus:
18.45 Burnley v MU
Sekali seri, sekali kalah di BPL dan keok 0-4 di Piala Liga, sungguh keterlaluan kalau laga di Turf Moor gagal mendukang tiga poin pertama bagi Louis van Gaal di ajang resminya.
Selamat jalan, narasumber yang baik, yang bersiap-sedia untuk kepentingan publik.Tanpa pilih-pilih.
Kepergian Ketua Umum Partai Gerindra Profesor Suhardi meninggalkan banyak kenangan. Seorang pejabat, pembesar partai, yang tak pernah menunjukkan diri bahwa dia ‘orang besar’. Bersahaja, dan memberikan yang terbaik untuk masyarakat dari semua kelompok.