Notice: Undefined index: host in /home/jojr5479/public_html/wp-content/plugins/wonderm00ns-simple-facebook-open-graph-tags/public/class-webdados-fb-open-graph-public.php on line 1020
Talk show ini mengangkat profil satu orang dalam tiga segmen. Dikemas ringan, dengan pesan inspiratif tersendiri.
Project talkshow Panu alias ‘Pagi-Pagi Panu’ menampilkan tamu inspiratif yang dikejar secara khusus, untuk meliput keseharian kehidupannya secara tuntas. Episode kali ini membidik Aziz Luthfi, penggemar olahraga sepeda dalam usianya yang cukup senja.
Program Televisi kelompok ini maksudnya memprofilkan wall climbing sebagai salah satu olahraga ekstrem. Ada beberapa masukan dan juga pujian.
Paket tentang olahraga panjat tebing diawali dengan gambar gedung-gedung pencakar langit, yang dijembatani dengan pertanyaan ‘apa yang identik dengan kawasan kota-kota besar?’ Agak kurang nyambung memang, apalagi saat mengambil sekuen KPK dan Pengadilan Tipikor, di H. Rasuna Said, Kuningan.
Konsepnya dialog santai, insertnya kuat, sayang hostnya kurang nyantai.
Program talk show ini, sebagai pengerjaan Ujian Tengah Semester mata kuliah Editing dan Pasca Produksi Universitas Multimedia Nusantara, memilih konsep dialog buku. Temanya mengupas mengenai komunitas ‘Street Photography’ dengan host Monica Helena dan tamu utama Rizky Noviansyah. Pembicaraannya menarik, insert belanjaan kuat, sayang Monica kurang santai dalam meja besar yang menjadi sekat antara presenter dan narasumber.
Kisah video memotret kota Tangerang. Tidak sebiasa yang kita lewati sehari-hari.
Untuk pengerjaan Ujian Tengah Semester, kelompok yang beranggotakan Noviana, Aprilia Josephine, Sofi Chandra, Meivi Isnihijah, Anggie Cyndia, Eunike Iona Saptanti, Nesya, Amelita Risa Oktora, Devy Agita, dan Melisa Mulyasari memilih memotret kota Tangerang.
Kekhasan video ini: menampilkan tokoh lokal, berprestasi global.
Wow, itu yang terucap saat melihat tokoh-tokoh dalam video ini. Keren, dan tak percaya karena semua orang beken ini kuat secara proximity, semua ada di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Griselda ‘Gritte’ Agatha, artis layar kaca sejak usia dini, yang mahasiswi Desain Komunikasi Visual UMN, serta enterpreuner sukses di bidang merchand, seperti kaos, tas, gantungan kunci, pin, dan lain-lain.
Sebagai sebuah tugas Ujian Tengah Semester, project bertajuk ‘Rooftalk’ ini bisa dibilang excellent. Tapi, tak ada karya yang sempurna.
Sebelas mahasiswa semester V mata kuliah Editing dan Pascaproduksi Televisi Universitas Multimedia Nusantara (UMN) ini punya ide kreatif untuk membuat sebuah project talk show.
Bersiap kembali ke Indonesia. Di sanalah tantangan sebenarnya menanti.
Sampai jumpa lagi, Hawaii. Semoga bisa ke mari lagi bersama keluarga.
Orang Hawaii punya cara sendiri untuk mengucapkan selamat berpisah. “Kami tak memakai kata goodbye atau selamat tinggal, tapi A hui kaua, until we meet again,” kaat Emoto, kakek tua asli Pulau Maui, yang dalam pelatihan banyak membantu di bidang teknologi informasi.
Ketika di laman ini saya menulis posting terakhir dari Portland, Oregon dua tahun silam, sama sekali tak ada mimpi bisa kembali menjejak bagian dari negeri Abang Sam. Salah satu alinea dari posting 25 Maret 2012 itu berisi:
Kalau belum sempat menyaksikan film yang diputar di bioskop tahun 2000 itu, bisalah nonton cuplikannya di trailer ini. Film garapan sutradara George Tilman Jr. ini terinspirasi dari kisah nyata Carl Brashear, tentara Afro-Amerika pertama yang menjadi penyelam utama dalam sejarah Angkatan Laut Amerika.
Orang-orang dari negeri maju sering geleng-geleng kepala, mengapa di Indonesia sebuah pekerjaan sederhana harus dilakukan oleh lebih dari satu orang?
Sewa DVD swadaya. Mengurangi tenaga kerja bergaji tinggi.
Saya pernah membonceng motor seorang kolega dari Australia. Lokasi pertemuan kami ada di sebuah hotel di kawasan Ambassador, Jakarta Selatan. Saat keluar dari hotel –as always, motor selalu dianaktirikan soal tempat parkir- kawan ini heran. “Masak untuk urusan parkir saja butuh orang sebanyak itu?” tanyanya. Maklum, untuk keluar dari parkiran, setidaknya ada 3 petugas yang kami temui. Bagian pembayaran tiket, pengecekan STNK dan satu orang lagi, atau dua ya?, pria yang bertugas mengarahkan motor menuju lorong-lorong selanjutnya. Betapa tidak efektifnya! (Setidaknya menurut kawan tadi).
Salah satu ciri negara maju: memberikan layanan angkutan memadai bagi warganya.
Bus Hawaii sahabat difabel. Pintunya harus bisa dibuka miring sebagai jalan kursi roda.
Beberapa kali ke mancanegara, beruntung sempat memanfaatkan fasilitas layanan transportasi publik di setiap kawasan. Sempat mengecap bus dan MRT Singapura, Bus Conexxion serta kereta api di Belanda Utara, trem di Amsterdam, kereta gratisan Utah rail service di Salt Lake City, juga Metro atau subway alias kereta bawah tanah di Amsterdam, Paris, Washington DC memberikan pemaknaan tersendiri. Betapa negara berupaya semaksimal mungkin memanusiakan warganya melalui sarana angkutan yang nyaman.
Minggu kemarin, hari libur terakhir di Hawaii sebelum lusa bertolak ke Indonesia, saya manfaatkan dengan berkeliling Pulau Maui. Namanya pulau kecil, di sini tak ada kereta api. Yang ada bus, dioperasikan oleh operator pemerintah bernama Roberts Hawaii.