Notice: Undefined index: host in /home/jojr5479/public_html/wp-content/plugins/wonderm00ns-simple-facebook-open-graph-tags/public/class-webdados-fb-open-graph-public.php on line 1020

Mencermati Pidato Kampanye Kandidat Presiden AS

Perubahan adalah jualan Obama pada 2008. Perubahan juga yang menjadi kunci Romney untuk coba menjatuhkan Obama.

Gaya dan isi pidato kampanye kandidat Presiden Amerika Serikat, terutama pada hari-hari terakhir menjelang pemungutan suara 6 November, kian menarik dicermati. Di sinilah kedua kandidat mencoba mempengaruhi para calon pemilih, di detik-detik akhir keputusan, terutama pada mereka yang selama ini dikenal sebagai swing voters alias pihak yang belum memiliki keputusan politik secara pasti.

“The question of this election comes down to this: do you want more of the same or do you want real change?” itulah kalimat pertanyaan kunci yang diajukan Mitt Romney pada kampanye-kampanye akhirnya di Wisconsin, negara bagian yang dimenangkan Barack Obama pada Pilpres 2008.

Continue reading “Mencermati Pidato Kampanye Kandidat Presiden AS”

Tertepis Magis Magpies

Pertandingan istimewa Steven Gerrard gagal mengangkat Liverpool menuju 10 besar.

Penghargaan khusus penampilan ke-600 Gerrard. Gagal menang di hari bersejarah. Foto by: Liverpoolfc.com

Steven Gerrard mengingat 5 November sebagai sore yang istimewa. Laga kesepuluh Liverpool di Liga Inggris musim ini sekaligus menjadi peringatan penampilannya ke-600 bersama tim senior Liverpool di semua ajang, sejak penampilan perdananya pada 29 November 1998. Gerrard muda terus berkembang, dari seorang pemain pengganti Vegard Heggem di menit akhir pertandingan, meraih predikat kapten lima tahun kemudian –menggantikan Sami Hyypia- dan sampai sekarang menjadi ikon tak tergantikan di lini tengah The Reds.

Sayang, peristiwa bersejarah dalam hidupnya tak diimbangi dengan oleh-oleh yang didamba 44.803 penonton Anfield: raihan tiga poin. Liverpool hanya mampu mengoleksi satu poin di kandang sendiri, gagal meraih kemenangan ketiga, dan masih dua strip di bawah posisi 10 besar.

Continue reading “Tertepis Magis Magpies”

Di Balik Layar Kata Kita: Bahasa Menunjukkan Bangsa

Program talkshow Kompas TV Kata Kita membahas tentang penggunaan bahasa di masyarakat Indonesia. Sudahkah Anda bangga berbahasa?

Kata Kita membahas Bahasa Kita. Saatnya bangga berbahasa Indonesia.

Pernah dapat pesan pendek melalui telepon pintar seperti ini?

1928: Soempah Pemoeda

2000: Sumpah Pemuda

2010: Sump4h P3mud4

2012: Cumpaah? Miapaah?

Evolusi, atau bahkan revolusi, bahasa kita memang menarik. Itulah yang menjadi alasan Kata Kita KompasTV mengambil tema tentang bahasa. Episode kali ini mengundang tiga tamu istimewa, sastrawan sekaligus pakar etimologi alias ilmu asal-usul kata Remy Sylado, selebritis dan aktivis jejaring sosial Melanie Subono, serta Ketua Umum Wikimedia Indonesia Siska Doviana.

Continue reading “Di Balik Layar Kata Kita: Bahasa Menunjukkan Bangsa”

Reuni Perih Swansea

Pencapaian terbaik musim lalu lepas dari genggaman Liverpool.

http://www.youtube.com/watch?v=IhD1si3S0YQ

Maksud hati coba-coba pemain pelapis dan memberi rehat pemain utama di tengah padatnya jadwal Liga Inggris dan Liga Eropa, Liverpool harus rela kehilangan gelar juara Piala Liga. Perihnya, kalah KO itu diterima di kandang sendiri, 1-3 di Anfield, dari klub yang pernah dibela manajer Liverpool Bredan Rodgers dan gelandang pengumpan terbaik mereka, Joe Allen.

Continue reading “Reuni Perih Swansea”

Two Side Merseyside

Partai derbi Liverpool ke 219 berakhir 2-2. Diwarnai kontroversi anulir gol Luis Suarez di dying time.

http://www.youtube.com/watch?v=frEqBSf7Ouc&noredirect=1

Sungai Mersey membentang 113 kilometer, membentang dari Stockport dan bermuara di Teluk Liverpool. Karena itulah, nama Merseyside menjadi nama county metropolitan yang beranggotakan lima sektor, termasuk Liverpool sebagai kota sektor terbesarnya. Di kota ini terdapat dua kesebelasan besar, Everton Football Club yang berdiri 1878 dan “adik”-nya, Liverpool FC, bentukan pada 1892. Klub kedua terbentuk menyusul konflik antara pengurus Everton dan manajemen pengelola stadion Anfield. Akhirnya, Everton menyingkir dan pindah ke Goodison Park, stadion mereka hingga saat ini. Adapun pengelola Anfield mendirikan klub baru, yang awalnya bernama “Everton F.C. and Athletic Grounds Ltd” –sebelum nama itu ditolak FA dan berubah menjadi Liverpool FC. Jarak antar kedua stadion itu tak sampai 1 kilometer, dipisahkan sebuah kawasan bernama Stanley Park.

Continue reading “Two Side Merseyside”

Beda Kisah di Dua Hari Raya

Liverpool menghentikan magis Gus Hiddink, lewat tendangan jarak jauh pemain “tong sampah”.

Hiddink dan Eto’o mengirim karangan duka ke Liverpool. Tanda Solidaritas.

Begitu undian fase grup Liga Eropa di Monco akhir Agustus lalu menempatkan Liverpool satu grup dengan Anzi Makhachkala, sesungguhnya, yang ditakuti bukan lah sebuah klub baru dengan anggaran dana nyaris tanpa limit. Bukan pula dengan kehadiran Samuel Eto’o yang mencoba menemukan peruntungan baru di musim keduanya bersama klub asal Dagestan, Rusia itu.

Anzhi memang klub kaya baru, tak ubahnya Chelsea di era awal masuknya Jose Mourinho atau Manchester City pasca lengsernya Thaksin dan dibeli Sheikh Mansour bin Zayed. Dimiliki pengusaha tambang emas Suleyman Kerimov, orang terkaya ke-19 di Rusia, Anzhi membuat kejutan saat memboyong pemain-pemain berkarat, macam Roberto Carlos (kini menjadi direktur sepakbola), Eto’o, Yuriy Zhirkov, Chris Samba, dan Lassana Diarra. Tapi, sejujurnya, yang membuat gentar bukanlah nama-nama pemain itu.

Continue reading “Beda Kisah di Dua Hari Raya”

Belajar dari Tiga Seri Debat Pilpres Amerika

Memetik pelajaran dari proses pemilihan presiden Amerika Serikat.

Menyimak tiga seri debat kandidat presiden Amerika Serikat kali ini ibarat menyaksikan partai Grup G Liga Champions antara Barcelona melawan Glasgow Celtic. Barcelona diperankan calon petahana Obama, sementara Celtic bak Mitt Romney sang penantang. Kalah di sesi awal debat, namun menyalip Obama dengan dua gol kemenangan, mirip dengan heroisme kemenangan Barcelona yang unggul 2-1 atas Celtic di Nou Camp, Selasa (23/10). Ketinggalan satu gol di menit 18 melalui Georgios Samaras, kemudian disamakan Andres Iniesta di babak kedua, Barca akhirnya menang dramatis lewat sontekan Jordi Alba di menit keempat waktu tambahan.

Continue reading “Belajar dari Tiga Seri Debat Pilpres Amerika”