Notice: Undefined index: host in /home/jojr5479/public_html/wp-content/plugins/wonderm00ns-simple-facebook-open-graph-tags/public/class-webdados-fb-open-graph-public.php on line 1020

Mengenang Kebersamaan WIN-HT

Wiranto – Hary Tanoe di ambang perceraian. Musnahlah kenangan kebersamaan ‘Mewujudkan Mimpi Indonesia’.

Menyaksikan video liputan kampanye Indriyana Milantika ini seperti memutar waktu, mengenang kebersamaan Wiranto dan Hary Tanoesoedibjo, pasca Hary keluar dari Partai Nasdem hingga jelang pemilu legislatif lalu. Mereka begitu intim. Bahkan, Hary Tanoe pun membuatkan program bertajuk ‘Mewujudkan Mimpi Indonesia’ yang berisi kisah-kisah ‘undercover’ Wiranto dalam menyamar untuk –ceritanya- memahami penderitaan rakyat.

Continue reading “Mengenang Kebersamaan WIN-HT”

Aih, Datar Sekali Ricky…

Live report Ricky terlalu datar. Ibarat foto diri, ia tampil ‘pas foto’ terlalu kaku. Padahal, seharusnya bisa lebih kreatif

Tak banyak yang bisa dikomentari dari penampilan Ricky Dermawan saat mencoba melakukan live report dari Stadion Utama Gelora Bung Karno, tempat ia meliput kampanye Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).

Penampilan Ricky amat datar, flat. Tak ada wawancara dengan peserta kampanye. Tak ada pula belanjaan visual menarik, selain memaksakan pemirsa menonton wajahnya selama 42 sekon. Ricky menyebut ‘daftar artis’ pengisi acara, tapi tak sekalipun ia menampilkan wajah mereka, sekalipun berupa tampilan foto misalnya.

Continue reading “Aih, Datar Sekali Ricky…”

Antusiasme Reporter, Modal Besar Live Report

Saat reporter bersemangat dan ekspresif menyampaikan liputan live, itu kunci awal tayangan akan ditonton. Tapi kalau wajah dan suaranya begitu datar, tak salah jika remote control bertindak kejam pada karyanya.

Dalam live report, saat reporter menyajikan situasi di mana dia berada, dia menjadi wakil mata dan telinga bagi pemirsa, pendengar dan publik yang berada di kejauhan.  Lupakan “kualitas” wajah, lupakan postur tubuh, lupakan semua yang menjadi hambatan. Karena semangat, dan aksentuasi yang jelas akan menutup berbagai kelemahan itu. Yang penting, message dan value-nya ter-deliver. Karena inti semua liputan dan karya jurnalisme hanya satu: agar jelas apa pesan yang disampaikan.

Continue reading “Antusiasme Reporter, Modal Besar Live Report”

Tampilkan Visual ‘Aduhai’ sebagai Pembeda

Meski dengan alat sederhana, video liputan ini punya nilai lebih: sisi pengambilan gambar yang berbeda. Dari atas.

Hanya beberapa detik, tapi liputan Nesya ini memiliki keunggulan dari liputan lainnya. Nesya mengambil insert visual yang sangat banyak. Cukup kaya ‘belanjaan’-nya untuk durasi liputan sepanjang 3 menit dan 1 detik.

Tak sekadar kaya gambar, visual-visual Nesa didapatnya dengan  pendekatan berbeda. Gambar sisi luar Stadion Utama Gelora Bung Karno diambilnya dari atas. Begitupula gambar simpatisan yang menaiki tangga stadion sambil berteriak, “Geriiiindraaaa…”

Continue reading “Tampilkan Visual ‘Aduhai’ sebagai Pembeda”

Risetlah Lebih Dalam sebelum Liputan

Liputan live report yang jernih. Sayang terlalu pendek, dan tak jelas apa yang ditekankan.

Tesya Claudia Ariesta penuh percaya diri membawakan live report dari Stadion Utama Gelora Bung Karno. Gambarnya pun jelas, meski sempat ada headroom yang terpotong dan audio sempat hilang. Tesya membawakan kata-kata dengan lancar. Namun, keberanian dan aksennya yang khas memberi nilai plus, sayang tak ada narasumber atau simpatisan kampanye diajaknya ngobrol.

Continue reading “Risetlah Lebih Dalam sebelum Liputan”

Membuat Live Report Tidak ‘Garing’

Kelebihan liputan ini: gambar tajam, pembawaan jelas. Kekurangannya: Visual monoton, dan headroom terpotong.

Eka Erviana Rachmawati membawakan liputan langsung kampanye Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dari pelataran Stadion Utama Gelora Bung Karno. Sayang, sepanjang hampir 1 setengah menit laporannya, tampak monoton.

Mengenakan jas almamater, Eka terlihat lebih percaya diri di tengah panasnya Stadion Utama GBK yang dikepung ribuan simpatisan Hanura. Namun, semangatnya kurang diimbangi materi liputan maupun sisi teknis yang ‘bermasalah’. Tak ada narasumber atau peserta kampanye diajak ngobrol. Taka da CG keterangan menjelaskan situasi. Pun tak ada insert visual pendukung, kecuali hanya terfokus pada wajahnya.

Continue reading “Membuat Live Report Tidak ‘Garing’”

Berpikirlah ‘Out of The Box’ saat Liputan

Kelebihan liputan Dwita Asri: bersemangat dan tersenyum. Kelemahannya: tak ada yang istimewa dalam ‘reportase live’ ini.

Dwita Asri Wibowo bersemangat sekali saat menjajal sebagai reporter televisi yang turun lapangan dalam liputan live kampanye Partai Gerakan Indonesia Raya di Gelora Bung Karno, Maret lalu. Mimik ekspresif, senyuman, dan tatapan tegasnya ke kamera menjadi modal besarnya saat menjadi reporter live di tengah kerumunan ribuan orang di stadion termegah di Indonesia ini.

Continue reading “Berpikirlah ‘Out of The Box’ saat Liputan”

Nasdem Menggebrak, Pace Yarangga In Action

Rabin Marselino Yarangga melaporkan kemeriahan kampanye Partai Nasdem.

Ada beberapa kelebihan dan kelemahan liputan Rabin Yarangga dari kampanye Partai Nasdem di Serpong, Tangerang. Secara positif, Rabin berani mengambil liputan dengan blocking di depan panggung, berlatar kemeriahan kampanye. Audio maupun komposisi gambarnya pun cukup bagus, meski secara full tayangan tak menyertakan insert visual lain, untuk menunjukkan ‘belanjaan’ lain yang didapatnya.

Continue reading “Nasdem Menggebrak, Pace Yarangga In Action”

Liputan Preview, Liputan yang Terlalu Pagi

Contoh liputan kegiatan sebelum acara utama berlangsung. Belum yang banyak bisa dieksplorasi kecuali visual kedatangan massa kampanye.

Jurnalisme meliput sebuah even, seperti juga laporan sepakbola, ada liputan preview, jalannya pertandingan dan pasca pertandingan. Liputan acara akbar pun bisa demikian. Amalta Rifani memilih melakukan liputan sebelum acara. Sah-sah saja, karena dalam siaran live di program bulletin televisi ini juga bisa terjadi. Katakanlah saat Liputan 6 Siang, Kompas Siang, atau Seputar Indonesia Siang tayang tengah hari, acara kampanye belum dimulai, maka presenter di studio akan meminta reporter menggambarkan bagaimanasituasi terkini saat itu. Baik gambaran naratif maupun visualnya.

Continue reading “Liputan Preview, Liputan yang Terlalu Pagi”

Bersemangat dan Berbeda, Sayang Kurang Optimal

Di Stadion Utama Gelora Bung Karno Irfan Hutabarat tampil bersemangat. Sayang liputannya belum maksimal.

Bersama beberapa kawannya se-genk, Irfan Hutabarat menuju Senayan, untuk meliput kampanye Partai Gerindra, Maret lalu. Berbeda dengan teman-temannya yang videonya juga sudah naik di youtube, Irfan tampil berkelas dengan jas almamater. Suara dan gayanya pun amat bersemangat, antusias, seperti tak mau kalah di depan ribuan massa pendukung partai berlambang kepala garuda.

Continue reading “Bersemangat dan Berbeda, Sayang Kurang Optimal”