Notice: Undefined index: host in /home/jojr5479/public_html/wp-content/plugins/wonderm00ns-simple-facebook-open-graph-tags/public/class-webdados-fb-open-graph-public.php on line 1020

Hari ke-17 di Hawaii: This Time for Africa!

Afrika, benua eksotis. Banyak misteri di dalamnya. Sebelum berkesempatan ke sana, doakan dulu permasalahan urgen mereka.

Afrika nan penuh pesona. Selalu gembira dalam nyanyinya.
Afrika nan penuh pesona. Selalu gembira dalam nyanyinya.

Karena kasih kemurahan Tuhan, rasanya tinggal Afrika saja bagian benua yang belum terinjak. Afrika, menyimpan eksotisme, menyimpan misteri nan luar biasa. Tapi juga banyak keajaiban dan anugerah Sang Pencipta di sana.

Sore tadi, pentas kebudayaan diisi peserta dari Afrika. Sejenak kami diajak ‘terbang’, mengikuti sekelompok kawan yang bersatu mewakili Nigeria, Pantai Gading, Kongo, Rwanda, Afrika Selatan, Zambia, Zimbabwe dan (Anda pernah dengar nama negara ini?) Seychelles. Beda dengan kelompok lain, mereka mengemas performanya dalam bentuk drama. Judulnya ‘Jabulani Afric Me’, kurang lebih artinya, ‘Bergembiralah Afrikaku!’. Ingat kan, bola resmi Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan bernama Jabulani?

Continue reading “Hari ke-17 di Hawaii: This Time for Africa!”

Hari ke-16 di Hawaii: Dari Asia Tenggara dengan Cinta

Musik adalah bahasa universal. Kami membuktikannya di pentas kebudayaan. Menampilkan angklung jadi pembeda.

Penampilan angklung di pentas budaya. Real music jadi pembeda.
Penampilan angklung di pentas budaya. Real music jadi pembeda.

Salah satu bagian paling asyik dari program di sini adalah penampilan kebudayaan. Kami, peserta pelatihan yang berasal dari negara-negara Asia Tenggara, bergabung dalam satu penampilan. Sementara pada hari lain, pentas seni budaya diisi dari kelompok peserta dari negara-negara Afrika, Eurasia, Amerika Latin, dan India.

Sempat ada diskusi, apa yang akan kami tampilkan mewakili kawasan. Mencomot youtube yang menjelaskan keindahan negeri masing-masing, memaparkan data via layar monitor, atau mengibarkan bendera-bendera kecil sampai raksasa di panggung.

Continue reading “Hari ke-16 di Hawaii: Dari Asia Tenggara dengan Cinta”

Hari ke-15 di Hawaii: Selamat Berhari Terimakasih

Jarang-jarang makan kalkun. Tentu ada alasannya: It’s Thanksgiving Day!

Kalkun-kalkun pasrah disantap. Hidangan khas hari istimewa.
Kalkun-kalkun pasrah disantap. Hidangan khas hari istimewa.

Malam ini, ada yang berbeda di menu makan malam kami. Biasanya, di atas baki-baki tempat nasi dan lauk ditempel jenis santapan apa yang terhidang. Sudah pernah terpasang kode chicken, beef, fish, shrimp, atau pork. Kali ini, gambarnya beda: turkey!

Tentu ada yang istimewa kalau malam ini kami menyantap ayam kalkun. Yes, Thanksgiving Day. “Saat ini di Kanada sudah masuk hari raya Thanksgiving Day,” kata salah seorang asal Kanada di dinninghall. “Wow, selamat!” balas saya tak kalah berteriak. Dalam hati, sudah tak sabar menyantap hewan yang langka kita jumpai di Indonesia itu –terakhir sih saya melihatnya di Ragunan.

Rasanya? Kenyal.

Continue reading “Hari ke-15 di Hawaii: Selamat Berhari Terimakasih”

Hari ke-14 di Hawaii: Indahnya Berbagi, Meski Bekas

Di beberapa negara, ada tempat khusus untuk mendapatkan barang murah. Meski seken sih…

Salvation Army Kihei, menjual barang seken sumbangan. Dananya buat amal.
Salvation Army Kihei, menjual barang seken sumbangan. Dananya buat amal.

Di hampir setiap kota di Belanda, ada namanya kringloop. Toko barangbekas yang menyediakan berbagai macam barang. Harganya miring, karena ternyata bukan barang baru. Namun, kalau mata bisa ‘ganas’ melihat barang bagus, barang yang dibawa akan berkualitas. Bisa jadi, karena pemiliknya tak butuh lagi. Bisa jadi karena barangnya sudah kekecilan. Bisa jadi yang punya sudah tiada. Atau bisa jadi karena yang punya akan pindah rumah ke lain kota, dan enggan membawa banyak barang.

Continue reading “Hari ke-14 di Hawaii: Indahnya Berbagi, Meski Bekas”

Hari ke-13 di Hawaii: Obat Kangen Bernama Kartu Telpon

Cara murah menghubungi keluarga dari luar negeri: beli kartu telepon murah.

Dreamers Phone Card. Harganya 5 dolar, bisa berbusa-busa di telepon.
Dreamers Phone Card. Harganya 5 dolar, bisa berbusa-busa di telepon.

Seorang kawan berkisah, setiap kali mendapat tugas ke luar pulau, pengeluaran terbesar yang tak bisa dihindari yakni biaya komunikasi. Menghubungi isteri dan anak menjadi cost khusus yang membengkakkan pengeluarannya. Sekarang sih semua terkonversi dalam biaya tagihan atau voucher pulsa. Kalau dulu, ada yang masih ingat era wartel di pinggir-pinggir gang kota besar di Indonesia?

Continue reading “Hari ke-13 di Hawaii: Obat Kangen Bernama Kartu Telpon”

Hari ke-12 di Hawaii: Ada Berita Apa di Amerika?

Setidaknya, saat ini ada dua isu mengemuka di negeri Abang Sam.

Iao Valley State Park. Salah satu tujuan wisata di Maui.
Iao Valley State Park. Salah satu tujuan wisata di Maui.

Kalau ditanya, apa berita Amerika yang sedang ramai saat ini? Sebenarnya tak banyak yang bisa saya jawab. Dengan perkembangan dunia digital nan begitu cepat, akses memperoleh berita online yang saya miliki tak beda dengan teman-teman di Indonesia. Malah, waktu saya lebih sempit, karena dihimpit sesi-sesi pelatihan nan padat dari Senin hingga Sabtu, pagi sampai petang menjelang.

Continue reading “Hari ke-12 di Hawaii: Ada Berita Apa di Amerika?”

Hari ke-11 di Hawaii: English, English Sejak Dini..

Dengan penguasaan Bahasa Inggris dari usia bocah, generasi mendatang akan percaya diri untuk bertarung di kelas internasional. Bukan lagi di level kecamatan.

Kawan-kawan dari India. Terbiasa memakai Bahasa Inggris di dunia pendidikan.
Kawan-kawan dari India. Terbiasa memakai Bahasa Inggris di dunia pendidikan.

Hampir dua minggu digembleng rangkaian seminar di sini, dalam sesi padat Senin hingga Sabtu sejak jam 7 pagi hingga 7 malam, saya tiba pada sebuah kesimpuan: Bahasa Inggris adalah jendela menuju pergaulan dan pendidikan internasional. Iri sekali melihat kawan-kawan dari Malaysia, India, dan Filipina tampak begitu nyaman bercas-cis-cus dalam Bahasa Inggris.

Maklum, mereka memang terbiasa menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam pendidikan sehari-hari. Selain memang kebetulan Malaysia, India (dan juga Singapura) dijajah bangsa Inggris, yang konon lebih ‘mencerdaskan’ koloninya dibandingkan Belanda.

Continue reading “Hari ke-11 di Hawaii: English, English Sejak Dini..”

Hari ke-10 di Hawaii: Less Food, More Sport

Jadwal sangat padat, tapi berolahraga ternyata memberi pengaruh besar.

Bersama kawan dari Bulgaria. Enaknya suasana kerja kalau ada sarana refresh kayak gini.
Bersama kawan dari Rusia. Enaknya suasana kerja kalau ada sarana refresh kayak gini.

Seorang kawan baik, baiklah saya sebut bahwa ia seorang jurnalis yang kantornya di kawasan Kebon Sirih, iri setengah mati saat saya bercerita bahwa kantor Kompas punya lapangan futsal. “Wah, enak sekali. Bisa olahraga tanpa harus nyewa,” serunya. Memang, tak hanya arena futsal berkelas rumput internasional, parkir belakang kantor koran Kompas di Palmerah Selatan juga dilengkapi dengan lapangan tenis, basket, serta jogging track. Pentinglah buat kesehatan jurnalis. Sehat badannya, sehat jiwanya.

Dan, saya pun mulai menemukan obat atas penyakit ‘ngantuk berat’ hampir sepanjang pekan pertama di Maui. Mudah ingin tidur dan lelah akibat jet-lag, sesi yang padat, dan gelontoran makanan kelas berat itu mulai sirna. Solusinya: coba kurangi makanan besar dan sempatkanlah berolahraga. Seberapa pun dan kapan pun waktunya.

Continue reading “Hari ke-10 di Hawaii: Less Food, More Sport”

Hari ke-9 di Hawaii: Berdoalah Terus Bagi Bangsa

Indonesia membutuhkan orang yang terus berdoa bagi negeri ini.

Bersama Merah Putih di Maui. Indonesia butuh doa.
Bersama Merah Putih di Maui. Indonesia butuh doa.

Jam 11.30 pagi waktu Maui, Hawaii, saat break season pertama seminar hari ini, saya berlari ke ruang komputer. Setengah sebelas pagi hari Selasa di sini, atau setengah lima pagi masuk hari Rabu di Jakarta, berita di Tempo.co mengabarkan terpilihnya pemimpin baru MPR. Politisi PAN Zulkifli Hasan terpilih menjadi Ketua MPR 2004-2019 dengan empat wakil ketua, yakni Mahyuddin dari Partai Golkar, Evert Erenst Mangindaan dari Partai Demokrat, Hidayat Nur Wahid dari Partai Keadilan Sejahtera, dan Oesman Sapta Odang dari Dewan Perwakilan Daerah.

Mereka memperoleh 347 suara, unggul 17 suara atas paket dengan komposisi Calon Ketua MPR Oesman Sapta Odang (DPD), dan wakil ketua adalah Achmad Basarah (PDIP), Imam Nahrawi (PKB), Patrice Rio Capella (Nasdem), dan Hasrul Azwar (PPP), yang memperoleh 330 suara.

Continue reading “Hari ke-9 di Hawaii: Berdoalah Terus Bagi Bangsa”

Hari ke-8 di Hawaii: Bangga Jadi Tentara

Seberapa besar profesi ‘menjadi tentara’ ditanamkan sebagai sebuah kebanggaan pada generasi mendatang?

Tagline jadi tentara. Agar keluarga bangga.
Tagline jadi tentara. Agar keluarga bangga.

Hari ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memimpin HUT ke-69 TNI di Surabaya. Tampak sekali ia bangga menjadi inspektur upacara ulangtahun tentara di tahun terakhir kepemimpinannya. Cuit-cuit di twitternya banyak bercerita tentang acara itu. Maklum, SBY sangat terobsesi menjadi tentara. Anak Raden Soekotjo seorang Danramil berpangkat pembantu letnan satu, SBY mencapai posisi jenderal bintang tiga. Pria kelahiran Pacitan 9-9-1949 ini menangis karena harus berhenti dari karir militer sebelum menjadi KSAD atau Panglima TNI. Bukan karena dipecat, tapi karena menjadi Menteri Pertambangan dan Energi di Kabinet Persatuan Nasional era Presiden Gus Dur. Sesenggukan yang sama juga terdengar dari Sutiyoso, yang gagal meraih pucuk tertinggi tentara karena terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 1997.

Continue reading “Hari ke-8 di Hawaii: Bangga Jadi Tentara”