"the future belongs to those who believe in the beauty of their dreams, masa depan adalah milik mereka yang percaya kepada keindahan mimpi-mimpinya.."
Kembali tampil percaya diri, kali ini Kira tampil dalam lomba tari antar sekolah.
Sebagaimana tulisan pada 17-an Agustus tahun lalu, kali ini Kirana unjuk bakatnya dalam kebolehan menari. Hanya tiga orang dari sekolahnya terpilih mewakili, Kirana dan kawan-kawan datang ke SD Negeri Pondok Bahar 3.
Continue reading “Panen Raya Kirana”
27 Februari kemarin, Papa ulang tahun ke-68. Di sorga.
Apa kabar di sana, Pa…
Continue reading “Papa, 68 Tahun, Berdoa dari Sana”
Sepekan Einzel di rumah yang membesarkannya. Hari ini kembali ke tempatnya menempuh pendidikan sekolah menengah.
Ikut membersamai kami dari Liburan Natal, Einzel membuat suasana mobil berubah. Berangkat 22 Desember bertiga, kembali pada 26 Desember berempat. Maka, Einzel pun menghabiskan sekitar sepekan di Mahkota Simprug, Ciledug.
Continue reading “He’s Back to Jogja”
Yang mati memang tidak bisa kembali. Tapi kami bersyukur bisa ada doggie baru.
Milo sudah pergi. Setelah kebersamaan tiga bulan sejak Agustus sampai November. Desember ini datang anjing jantan lagi. Masih kecil. Dua bulan.
Continue reading “Oreo, Bukan Pengganti Milo”
Sejak terpisah dengan si sulung karena beda kota, harapannya bisa terjalin komunikasi intens berkat bantuan teknologi.
Bersyukurlah sekarang kita hidup di era teknologi informasi. Dengan biaya murah. Cukup langganan paket internet, di ponsel muncul video. Bisa muncul langsung gambar lawan bicara secara real time. Bayangkan dulu. Komunikasi orangtua dan anak yang terpisah ratusan kilometer dilakukan lewat pos surat. Datangnya bisa seminggu. Belum ada Tol Trans Jawa ala Jokowi tentu saja.
Continue reading “Telpon Jam Tujuh Malam”
Sebelas tahun Gabriella Kirana Harnasti. Semoga Tuhan izinkan bisa mendampinginya sampai dewasa kelak.
Tak menyangka Kira sekarang begitu cantik. Membayangkan fotonya saat bayi, kala balita, tentu berbeda. Juga saat mengingat perjuangan tiap Senin terapi di RS Harapan Kita, sebagai bayi yang lahir dengan kondisi khusus, celah langit-langit, dioperasi usia 1.5 tahun dan menjalani terapi agar bisa bicara dengan lancar.
Continue reading “Kirana Sebelas”
Untuk ukuran anak 10 tahun, rasa percaya dirinya cukup tinggi.
Masih di Mall Lippo Puri yang sama, usai puas dengan Ani-One, gelaran event anime ala Jepang, Kirana menuju lokasi lain. Ia bergirang saat tahu ada arena mainan, yang untuk masuk cukup beli tiga butir ‘kinderjoy’, itu lho, makanan anak berbentuk telur-teluran. Total tiga bijinya tak sampai Rp 50 ribu.
Continue reading “Wall Climbing Kira”
Kenapa ya kebudayaan Jepang bisa begitu berkembang?
Heran juga sih, kok mereka bisa senang banget ama budaya Jepang. Mengutip Detikcom, wibu adalah seseorang yang sangat jatuh cinta dengan budaya Jepang. Namun, kecintaannya terhadap budaya Jepang dianggap sudah berlebihan.
Continue reading “Ortu Wibu”
Ulang Tahun pertama Einzel sebagai pelajar yang jauh dari rumah.
Selamat Ulang Tahun, Nak…
Engkau sudah memilih jalanmu sendiri. Lebih 500 kilometer terpisah dari orangtua. Meski Sleman dan Yogyakarta bukan kota yang asing buatmu. Tempat tinggalmu tak sampai 2 kilometer dari rumah sakit tempatmu dilahirkan. Di sana juga ada Simbah, dan banyak kerabat lain.
Continue reading “Einzel Lima Belas, Terpisah Lima Ratus Kilometer”
Malam puncak peringatan 17-an di kampung kami Mahkota Simprug berlangsung merah..
Sempat terjeda karena hujan, akhirnya malam puncak 17-an di kampung kami berjalan semarak. Temanya ‘Satu Saudara, Satu Indonesia’.
Continue reading “Percaya Diri Kirana di Puncak 17-an”