Notice: Undefined index: host in /home/jojr5479/public_html/wp-content/plugins/wonderm00ns-simple-facebook-open-graph-tags/public/class-webdados-fb-open-graph-public.php on line 1020

Don’t Die Before Go To Dieng

Konon berasal dari kata “Di” yang berarti tempat atau gunung dan “Hyang” bermakna dewa, Dieng berarti daerah pegunungan tempat para dewa dan dewi bersemayam.Tak salah rasanya, kawasan di sisi Gunung Sumbing dan Sindoro ini mendapat julukan “The mystique of central java

Dieng juga dikenal memiliki "Bukit Teletubbies". Kreativitas mengemas wisata.
Dieng juga dikenal memiliki “Bukit Teletubbies”. Kreativitas mengemas wisata.

Di antara berbagai lokasi yang kami kunjungi dalam liburan keluarga selama dua pekan di Natal-Tahun Baru kemarin, Dieng menjadi venue nan mengesankan. Hanya menginap semalam, tapi memori indahnya amat membekas, terutama bagi anak-anak kami, Einzel (6 tahun) dan Kirana (2).

Sesuai rencana, kami berempat menuju Dieng dengan mobil pinjaman dari Yogyakarta. Berangkat selepas sarapan, perjalanan tak buru-buru, melintasi Magelang, Secang, Temanggung, dan Wonosobo. Dari pusat kota, alun-alun Wonosobo, petunjuk menuju Pegunungan Dieng sudah terlihat, sekitar 26 kilometer menuju puncak. Menggunakan Avanza G, lekak-lekuk menuju Dieng Plateau tak terlalu menjadi masalah, meski sesekali mesti waspada menghadapi kendaraan lain yang berlawanan arah. Kami naik, dan mereka –kadang mobil atau bus wisata- beranjak turun ke arah Wonosobo.

Continue reading “Don’t Die Before Go To Dieng”

Dari Jambi Menonton Soekarno

Sudah menyaksikan film Soekarno garapan Hanung Bramantyo? Cukup direkomendasikan, meski ada kejanggalan di sana-sini.

"Soekarno: Indonesia Merdeka" diputar di Jambi. Satu dari sedikit bioskop XXI di Sumatera.
“Soekarno: Indonesia Merdeka” diputar di Jambi. Satu dari sedikit bioskop XXI di Sumatera.

Mendarat di Jambi, Jum’at (13/12) sudah disuguhi suspense tingkat tinggi. Pesawat Garuda Boeing 737-800 NG yang membawa saya penerbangan terpagi dari Soekarno Hatta, telat 30 menit, sebelum akhirnya menembus cuaca buruk dan mendarat dengan selamat di landasan Bandara Sultan Thaha. “Pulas sekali tidur Anda, padahal para penumpang sibuk berdoa. Pesawat putar-putar terus. Mau mendarat di Palembang atau Batam, gak jadi,” kata dua pebisnis yang duduk di sampingku. Berada persis samping jendela, saya selalu membiasakan tidur dalam pesawat. Konon, udara dalam kabin pesawat, yang bak berada di kaleng besi, tak terlalu baik untuk pernafasan. Apalagi, terbang pagi membuat malamnya sama sekali tak beristirahat.

Continue reading “Dari Jambi Menonton Soekarno”

Bahasa Inggris Tak Lagi Wajib di SD

Apakah belajar bahasa asing bagi anak usia 6 tahun dinilai terlalu membebani?

Hasil UAS Bahasa Inggris Einzel & workbooknya. Excellent.
Hasil UAS Bahasa Inggris Einzel & workbooknya. Excellent.

Coba ingat-ingat, usia berapa anda kali pertama akrab dengan Bahasa Inggris secara serius? Bukan hanya karena kebetulan mendengar lewat film atau lagu dengan bahasa asing kedua yang paling banyak digunakan di dunia itu –setelah bahasa Mandarin, tapi benar-benar menghapal setiap perbendaharaan kata, belajar mengucapkan salam, dan lain-lain.

Saya terkenang, menjadi intim dengan Bahasa Inggris baru saat kelas 6 SD. Saat itu, Bahasa Inggris belum diajarkan di jenjang sekolah dasar. Seorang perempuan yang berbaik hati, kawan dari orangtua kawan saya, menjadi pahlawan masa kecil, karena memberikan kursus Bahasa Inggris secara gratis. Awalnya, lebih kepada pengenalan nama benda secara sederhana, sampai kami mencoba berani bicara in English.

Continue reading “Bahasa Inggris Tak Lagi Wajib di SD”

Ujung-Ujungnya Kedisiplinan vs Pelintasan Sebidang

Negara lain sudah bersaing urusan kereta cepat, kita masih sibuk mengurus kecelakaan kereta…

AnimasiSekitar 30 menit duduk di atas kereta antar kota, dari Stasiun Amsterdam Central menuju Bussum Zuid, saya terperangah menyaksikan kencangnya kereta itu melaju. Tanah-tanah lapang dan peternakan menjadi pemandangan menyertai sepanjang perjalanan.

Saat itu, saya berujar ke Malik, rekan saya, sesama peserta pelatihan jurnalisme multimedia dari Radio Nederland, “Lihat Lik, … sepanjang perjalanan ini, kita nyaris tak pernah melihat ada pelintasan rel kereta, atau mobil-motor mengantre karena menunggu kereta lewat.”

Continue reading “Ujung-Ujungnya Kedisiplinan vs Pelintasan Sebidang”

Einzel dan Monopoli Thomasnya

Bermain monopoli, belajar menjadi investor

Monopoli Junior era kini. Rule of the gamesnya sama.
Monopoli Junior era kini. Rule of the gamesnya sama.

Ingatkah Anda pada permainan “Monopoli Gaya Baru” era 1980-an? Zaman kita masih duduk di bangku SD atau SMP, mungkin. Dari lembar karton monopoli itulah, saya mengenal nama kota Indonesia seperti Bogor, Bandung, Denpasar, Garut, atau Singaraja. 

Juga dari permainan itu, jadi akrab dengan banyak stasiun kereta api, seperti Gambir dan Pasar Senen Jakarta, atau Tawang Semarang. Tentu saja, saat masih bersekolah dasar di Surabaya, saya tak pernah bermimpi bakal menginjakkan kaki beneran di tempat-tempat itu, beberapa belas tahun kemudian.

Continue reading “Einzel dan Monopoli Thomasnya”

Karena Senyum adalah Proses

Komunitas Satu Senyum dideklarasikan. Bersama saling menguatkan.

Minggu (3/11) kemarin, bahagia rasanya bisa ikut hadir dalam peresmian komunitas “Satu Senyum”, di auditorium Museum Bank Mandiri, kawasan Kota Tua, Jakarta. Ini adalah wadah bagi keluarga dengan anak yang lahir dengan celah bibir dan langit-langit (CBL). Kondisi kelainan bawaan seperti ini, tak pernah jelas apa yang menjadi penyebabnya, apakah masalah dari dalam –misalnya kurangnya asupan gizi, atau kondisi mental orangtua saat mengandung, atau faktor dari luar –polusi maupun kandungan makanan yang masuk ke ibu hamil. Tak bisa dimungkiri, ada perasaan bagi orangtua kala pertama tahu kondisi “istimewa” pada anaknya.

Continue reading “Karena Senyum adalah Proses”

Wisata Budaya dan Sejarah di Kamboja

REP/CAM: JOJO RAHARJO
SLUG: WISATA KAMBOJA
TITTLE: KAMBOJA, NEGARA PENUH SEJARAH
DATE:   190613
CARD:

[LEAD]

Kamboja, negeri penuh hikayat. Mengidolakan gajah.
Kamboja, negeri penuh hikayat. Mengidolakan gajah.

LANGIT CERAH MENYAPA/ SAAT SAYA MENDARAT DI KAMBOJA//
INILAH NEGERI INDOCHINA NAN SARAT SEJARAH//

BERIBUKOTA PHNOM PENH/ KERAJAAN KAMBOJA MEMILIKI 14 JUTA PENDUDUK/ YANG KINI DIPERINTAH RAJA NORODOM SIHAMONI/ ANAK DARI MENDIANG NORODOM SIHANOUK/ DAN RATU MONINEATH//

BANYAK ALTERNATIF TUJUAN WISATA UNTUK DIKUNJUNGI DI KERAJAAN YANG MAYORITAS PENDUDUKNYA BERAGAMA BUDHA INI/ TERUTAMA KAWASAN PENINGGALAN SEJARAH/ SEPERTI WHAT PHNOM/ SEBUAH SITUS  BUDHA YANG TERLETAK DI TENGAH KOTA PHNOM PENH//

CANDI YANG DIBANGUN PADA ABAD KEEMPAT BELAS INI/  MEMILIKI TINGGI 27 METER/ YANG MERUPAKAN BANGUNAN RELIGI TERTINGGI DI PHNOM PENH//

Continue reading “Wisata Budaya dan Sejarah di Kamboja”

Bensin di Kamboja Rp 13.000/liter

REP/CAM: JOJO RAHARJO
SLUG: BBM KAMBOJA
TITTLE: HARGA BENSIN DI KAMBOJA RP 12-13 RIBU/LITER
DATE: 070613
CARD:

Di depan baliho pasangan mendiang Norodom Sihanouk dan Ratu Monineath. Negara pengimpor minyak.
Di depan baliho pasangan mendiang Norodom Sihanouk dan Ratu Monineath. Negeri sarat sejarah.

HARGA BAHAN BAKAR MINYAK DI INDONESIA YANG DIPREDIKSI SEGERA NAIK/ SAMA SEKALI JAUH DARI KESAN MAHAL/ TERUTAMA BILA DIBANDINGKAN DENGAN NEGARA NEGARA TETANGGA//

(ROLL PKG)

DI KAMBOJA/ YANG BERSTATUS SAMA DENGAN INDONESIA / YAKNI NEGARA PENGIMPOR MINYAK/ HARGA BBM JAUH LEBIH TINGGI//

DI NEGARA BERPENDUDUK 14 JUTA JIWA INI/ HARGA BENSIN PREMIUM TELAH LAMA BERLAKU/ ANTARA 1 KOMA DUA HINGGA 1 KOMA TIGA DOLLAR AMERIKA/ATAU SEKITAR 13.000 RUPIAH//

Continue reading “Bensin di Kamboja Rp 13.000/liter”

Phnom Penh, Selamat Datang di Jakarta Zaman Biyen

Suasana hommy menyergap begitu taxi membawa kami keluar dari bandara.

Jalanan kota Phnom Penh. Bangunan tua tapi dicat bersih.
Jalanan Phnom Penh. Bangunan tua tapi dicat bersih.

Empat hari ini, sampai Selasa (18/6), untuk sebuah pertemuan jurnalis internasional, saya terdampar di Kamboja. Mendarat akhir pekan lalu, lewat penerbangan yang tersambung dari Kuala Lumpur, rasa sebagai “keluarga Asia Tenggara” langsung hinggap begitu Boeing 737-300 milik Malaysia Airlines mendarat di Phnom Penh International Airport.

Begitu taxi yang kami gunakan meninggalkan bandara menuju kawasan Sisowath Quay di bilangan pusat kota Phnom Penh, tarif sudah dipatok 9 Dollar AS, ingatan langsung terputar ke Jakarta era 1970 hingga 1980-an.

Continue reading “Phnom Penh, Selamat Datang di Jakarta Zaman Biyen”

Padang yang Terus Berkembang

Geliat kehidupan kota dari orang-orang yang “pandai berdagang” ini terus meningkat.

Berselancar di Mentawai, kenapa tidak? Sisi lain jualan Sumatera Barat.
Promosi wisata di gerbang Sumatera Barat. Dari Padang, membuka pintu ke destinasi lain.

Salamaik Datang di Padang. Kota ini jauh lebih bergairah dibanding saat saya kali pertama berkesempatan ke mari, beberapa hari usai gempa 2009. A-board elektronik mempromosikan Mentawai sebagai salah satu lokasi surfing terbaik di dunia, menyapa para penumpang pesawat yang baru mendarat di Bandara Internasional Minangkabau.

“Pembangunan di Padang berkembang amat pesat setelah gempa. Hotel dan lokasi hiburan baru macam karaoke banyak berdiri usai peristiwa itu,” kata Ocha, salah seorang aktivis lokal, yang menemani selama berada di sini.

Continue reading “Padang yang Terus Berkembang”