Situs suci lain di Yerusalem: Kolam Betesda. Letaknya bersebelahan dengan Gereja Santa Anna.
Continue reading “Kolam Betesda: Kadang-kadang Kita Tak Tahu, Tuhan di Depan Kita”

"the future belongs to those who believe in the beauty of their dreams, masa depan adalah milik mereka yang percaya kepada keindahan mimpi-mimpinya.."
Situs suci lain di Yerusalem: Kolam Betesda. Letaknya bersebelahan dengan Gereja Santa Anna.
Continue reading “Kolam Betesda: Kadang-kadang Kita Tak Tahu, Tuhan di Depan Kita”
Satu paket kunjungan lain di Yerusalem yakni ke rumah asal Bunda Maria. Sekaligus bertetangga dengan Kolam Bethesda.
Selasa, 28 Juni 2022, dalam trip terakhir sore hari sebelum masuk hotel, kami menuju dua lokasi yang terletak dalam satu kawasan. Rumah orangtua Maria, serta kolam Bethesda.
Continue reading “Yerusalem: Siapa Nama Bundanya Bunda Maria?”
Beberapa situs suci masih menanti untuk dikunjungi di Yerusalem.
Jerusalem, bahasa Inggrisnya. Terdengar lebih ‘keren’ dari Yerusalem. Salah satu situs suci yang membuat kami kembali melompat dari bus yakni Taman Getsemani. Masih berlokasi di seberang Lembah Kidron, tepatnya di kaki Bukit Zaitun atau Mount of Olives. Getsemani sendiri berarti ‘tempat pemerasan minyak’ atau ‘kilang zaitun’.
Continue reading “Jerusalem: Taman Getsemani, Saksi Peluh Darah Yesus”
Begitu banyak obyek spiritual di Yerusalem, tapi tak semua bisa kami injak. Yang penting bisa menjalani ‘Via Dolorosa’ di lokasi tempat Gusti Yesus tersesah sengsara.
Tak semua lokasi kami sambangi. Ada gereja ‘Dominus Flavit’, tempat Yesus menangisi Yerusalem sebagaimana tertulis di Maitus 23.
Continue reading “Jerusalem: Merasakan Via Dolorosa di Jalur Sebenarnya”
Inilah Yerusalem. Kota Suci bagi tiga agama.
Di salah satu tempat kudus yang kami singgahi. ada sebuah stiker bertuliskan,
“If you enter here as a tourist, you would exit as a pilgrim.
If you enter here as a pilgrim, you would exit as a holier one.”
Continue reading “Jerusalem, Gereja Pater Noster: Dhuh, Rama Kawula Ingkang Wonten Swarga”
Aduh, banyak sekali lokasi yang kami check point kunjungi. Gimana ya nulisnya?
Selama bertahun-tahun menekuni dunia jurnalisme, salah satu ajaran yang terngiang adalah: jangan terlalu banyak pesan dalam satu tulisan.
Continue reading “Dari Bintang Laut Stella Maris sampai Bintang Daud Titik Lahir Yesus”
Satu pertanyaan sebelum dan saat menginjak ‘Holyland’ adalah bagaimana situasi konflik dan keamanan di sana.
Pada pertemuan zoom dua pekan sebelum berangkat, saya bertanya kepada seseorang yang kemudian kami kenal sebagai tour leader kami.
Continue reading “Israel-Palestina: Kami Saling Membutuhkan, Konflik Ini Tak Ada Artinya”
Setelah hampir 16 tahun menikah, kami memperbaharui janji perkawinan. Lokasinya, di tempat Gusti Yesus adakan mujizat pertama.
Semalam masuk Hotel Nazareth Plaza sekitar jam tujuh malam, esoknya kami harus check out jam tujuh pagi.
Continue reading “Menikah Lagi di Kana Suci, Bersua Bunda Maria Berkebaya”
Kelaparan setelah lama jalani proses di Imigrasi Allenby. Stop pertama makan siang di tepi Danau Galilea. Lauknya “Ikan Petrus”.
Jeries Farah, pemandu wisata kami sangat lancar berbahasa Indonesia. Begitu masuk border Israel, dari atas bus Mercedes Benz Irizar I6, ia nyerocos tentang danau kebanggaan kampung halamannya.
Continue reading “Danau Galilea: Let’s Go Into The Deep Water!”
Nabi Musa memberi kita pelajaran penting: murka seketika menghilangkan “hadiah” besar yang seharusnya kita nikmati.
Usai mengambang barang sekejap di Laut Mati, Sabtu malam kami menikmati dinner terakhir di negeri Yordania.
Continue reading “Dari Gunung Nebo ke Border Israel: Musa Hanya Menatap Jauh”