Terawan Agus Putranto tahu kapan harusnya diam, kerja, dan kapan harus bicara.
Meski pernah jadi most wanted media, bahkan kehadirannya digantikan kursi kosong di talk show ‘Mata Najwa’, Terawan tenang saja jadi bulan-bulanan.

"the future belongs to those who believe in the beauty of their dreams, masa depan adalah milik mereka yang percaya kepada keindahan mimpi-mimpinya.."
Terawan Agus Putranto tahu kapan harusnya diam, kerja, dan kapan harus bicara.
Meski pernah jadi most wanted media, bahkan kehadirannya digantikan kursi kosong di talk show ‘Mata Najwa’, Terawan tenang saja jadi bulan-bulanan.
Kamis malam, 07 07 22 menjadi saat bersejarah. Malam ini, Einzel resmi ‘merantau’ ke Yogyakarta, tanah kelahirannya.
Bersiap menjalani statusnya sebagai siswa SMA Kolese De Britto di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, malam tadi Mikhael Einzel Raharjo berangkat ke tempatnya dilahirkan. Bersama Bunda Celi dan Adik Kira yang mendampingi pada hari-hari awal di Yogya, saya melepasnya meninggalkan Jakarta melalui perjalanan Kereta Api Taksaka Malam dari Stasiun Gambir.
Dua pekan perjalanan ke lima negara dan dunia benua berkesudahan pada 5 Juli 2022. Tapi, masih ada beberapa cerita yang dibuang sayang.
Senin malam atau Selasa dini hari, 5 Juli 2022, pukul setengah dua pagi waktu Kairo, kami meninggalkan bandara internasional di ibu kota Mesir itu terbang menuju Dubai menggunakan Emirates Air EK 926.
Continue reading “Serba-Serbi Holyland”Mo Salah adalah kisah heroik. Pahlawan masa kini bagi orang Mesir.
Saat berkunjung tiga hari di Mesir, awal Juli 2022, terasa sekali betapa pemain sepak bola Mohamed Salah begitu diidolakan di negara asalnya. Dua hal menjadi ‘pegnews’ atau pemicu kejadian.
Continue reading “Demam Salah di Negaranya”Malam terakhir di Mesir kami dijamu makan malam di atas Sungai Nil. Hiburannya dua penari perut. Yang satu cewek. Yang satu bapak tua jagoan.
Begitu mendarat di Kairo, kami sudah dikotbahi oleh Atef Nafea, pandu wisata kami, tentang peran strategis Sungai Nil.
Continue reading “Nile River Dinner Experience”Mesir kaya akan begitu banyak destinasi wisata rohani.
Injil menulis, usai orang Majus berkunjung ke kendang ternak tempat Yesus dilahirkan di Betlehem, malaikat Tuhan menjumpai Yusuf dan memberi arahan agar Keluarga Kudus mengungsi ke Mesir. Mereka ada di Mesir hingga Herodes, sosok yang ingin membunuh Yesus, mati.
Continue reading “Gereja Alkitab Terapung di Tepi Sungai Nil”Saya mendengar kisah ini dari Kelompok Tumbuh Bersama (KTB), sebuah kelas pendalaman Alkitab di masa remaja, puluhan tahun lalu. Puji Tuhan bisa benar-benar ke mari.
Sejak pertama mendarat dari Bandara Internasional Kairo, Atef Nafea pemandu wisata kami sudah menyebut bahwa kami akan berziarah ke Gereja Mujizat alias Gereja Sampah.
Continue reading “Gereja Sampah dari Simon Si Mata Satu”Ada berapa jumlah piramida di Mesir?
Saya tak mendengar dengan jelas jawaban atas pertanyaan trivia dari Atef Nafea, pemandu wisata lokal asal Mesir yang dilontarkan dari atas bus Mercedez Benz MCV. Atef ada di barisan depan, saya duduk di tengah. Suaranya juga tak terlalu jelas. Saya juga tak terlalu berkonsentrasi karena kecapekan peziarahan dua pekan.
Continue reading “Giza dan Singa Berkepala Manusia”Sepertinya sudah paketnya dalam tur ini kami dibawa mampir ke toko-toko. Ya, hitung-hitung pemberdayaan ekonomi lokal.
Dari Yordania, Israel, Palestina, hingga Mesir, kami selalu mampir -tepatnya ‘dimampirkan’- ke gerai-gerai lokal. Ada toko souvenir di tengah gurun antara Amman ke Petra. Ditambah toko kerajinan tangan di Nebo. Juga berbagai toko cenderamata di Kana, Yerusalem, serta Betlahem.
Continue reading “Setelah Papirus, Giliran Toko Parfum…”Yusuf melalui banyak kisah kelam sebelum ditinggikan jadi selevel perdana menteri Firaun. Di titiknya dipenjara, kita belajar pada konsistensi dan ketekunan.
Masih di kawasan Saqqara -kita lebih akrab menyebutnya Gurun Sahara- ada destinasi lain selain piramida tertua. Bus berhenti sejenak. Memberi kesempatan penumpang turun dan berpose di depan lokasi yang diyakini sebagai tempat Yusuf dipenjara.
Continue reading “Penjara ‘Candradimuka’ Yusuf”