Notice: Undefined index: host in /home/jojr5479/public_html/wp-content/plugins/wonderm00ns-simple-facebook-open-graph-tags/public/class-webdados-fb-open-graph-public.php on line 1020

Surabaya: Kalah Cacak, Menang Cacak!

 Hari ini kota kelahiran saya berdirgahayu ke-720

Bonek, representasi karakter Arek Suroboyo. Apapun dilakukan, demi tujuan.
Bonek, representasi karakter Arek Suroboyo. Apapun dilakukan, demi tujuan.

Suatu malam, bermotor di kawasan Bundaran Satelit -dulu orang menyebutnya Ngesong, setengah berteriak, saya berucap, “Surabaya, suatu hari saya akan sangat merindukanmu!” Hari ini, kota kelahiran saya itu berulangtahun ke-720. Dari pojok sebuah bangku di Palmerah, Jakarta Barat, malam ini saya menyampaikan rasa kangen nan amat dalam pada Surabaya.

Surabaya adalah sebuah fenomena. Dari kisah heroik 10 November 1945, lahirlah sebuah lecutan semangat, bahwa kita tak boleh menyerah, meski secara segala-galanya kalah. Hanya bersenjatakan bambu runcing dan peralatan perang seadanya, Arek-arek Suroboyo membuat tentara aliansi -kita menyebutnya sekutu- terkencing-kencing. Sepekan sebelumnya, 30 Oktober, Brigadir Jenderal Aubertin Walter Southern Mallaby tewas dalam sebuah baku tembak.

Continue reading “Surabaya: Kalah Cacak, Menang Cacak!”

Jadi Pemilik Media, Jangan Pekerja

Ini hari terakhir mengajar semester genap di UMN.

Kuliah tamu UMN menghadirkan Ratna Dumila dari Kompas TV. Mengenal dunia nyata media.
Kuliah tamu UMN menghadirkan Ratna Dumila dari Kompas TV. Mengenal dunia nyata media.

Tak terasa, satu semester terlewati lagi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Hari ini, saya merampungkan hari terakhir mengajar, untuk dua mata kuliah pada Semester Genap 2012/2013. Sejak Maret lalu, saya kebagian mengampu mata kuliah “Editing & Produksi Berita TV” dan “Editing & Produksi Program TV”. Tiga kelas, total tercatat 118 nama  mahasiswa yang tercatat di presensi. Bayangkan, bagaimana kelak masa depan mereka semua. Apa ya jadi jurnalis, reporter, presenter dan orang-orang di dunia produksi tv semua?

Continue reading “Jadi Pemilik Media, Jangan Pekerja”

Modus Penipuan Burung di Angkot

Ini sebenarnya modus lama di tahun 1980-an, tapi masih saja terjadi di hari gini.

Angkot, jadi tempat sasaran aneka kejahatan. Dari modus burung, muntah sampai refleksi.
Angkot, jadi tempat sasaran aneka kejahatan. Dari modus burung, muntah sampai refleksi.

Kejadiannya pagi menjelang siang tadi. Dalam perjalanan mengajar ke Universitas Multimedia Nusantara (UMN) Gading Serpong. Berhubung motor dipakai isteri gawe, dan menuruti himbauan Jokowi untuk tak sering-sering gunakan mobil pribadi, pilihan jatuh pada angkot. Transportasi publik gitu lho…

Di angkot ijo, jurusan Kalideres-Serpong, tepatnya dari arah fly over Cikokol, dimulailah drama itu. Empat orang menjalankan perannya, Mereka naik terpisah. Satu di antaranya jadi pemeran utama. Membopong burung dalam tas kresek hitam, yang dianggap memiliki nilai jual tinggi. Tiga lainnya tersebar, duduk berdempatan, berhadapan, dan di samping pengemudi. Saling bersahutan, mengunggulkan sang burung.

Continue reading “Modus Penipuan Burung di Angkot”

Di Balik Layar Debat Kandidat ‘Menuju Jateng Satu’

Sebuah ungkapan terkenal di Liga Inggris, “No one is bigger than the team”.

Panggung Debat Kandidat Menuju Jateng Satu. Mengedepankan unsur 'show'. (Foto: Tempo, twitter)
Panggung Debat Kandidat Menuju Jateng Satu. Mengedepankan unsur ‘show’. (Foto: Tempo, twitter)

Thank’s to The God Almighty. Sukses sudah perhelatan Debat Kandidat “Menuju Jateng Satu”, yang dipentaskan Kompas TV bekerjasama dengan KPU Provinsi Jawa Tengah di Auditorium Prof Sudarto Universitas Diponegoro, Tembalang, Semarang, Selasa (14/5).

Tak banyak yang tahu, di balik 130 menit debat yang disiarkan langsung televisi ini, banyak keriuhan di dalamnya. Itulah bedanya nonton di televisi, dibandingkan nonton live di lokasi.

Continue reading “Di Balik Layar Debat Kandidat ‘Menuju Jateng Satu’”

Amaris adalah Breakthrough

Hotel budget, minim fasilitas, tapi asyik juga.

Amaris Pemuda, Semarang. Hotel budget di jantung kota.
Amaris Pemuda, Semarang. Hotel budget di jantung kota.

Sudah beberapa malam saya menginap di Hotel Amaris Pemuda, Semarang. Ini kesempatan kali kedua setelah April lalu menghabiskan dua malam di hotel yang terletak satu area dengan Toko Buku Gramedia dan Studio Radio Sonora Semarang itu. Saya pun kian menyelami, betapa dahsyatnya grup Kompas melakukan inisiatif bisnis membuka “hotel budget”, hotel berkelas, tapi murah di ongkos dan minimalis di fasilitas.

Continue reading “Amaris adalah Breakthrough”

May Day 2013, AJI Indonesia: Perjuangkan Kesejahteraan Jurnalis, Perjelas Hubungan Kerja Koresponden dan Kontributor

May Day 2013. Jurnalis juga buruh.
May Day 2013. Jurnalis juga buruh.

Siaran Pers, 1 Mei 2013

Kondisi kesejahteraan jurnalis dari tahun ke tahun tidak mengalami peningkatan  signifikan. Kenaikan upah minimum kota, tidak diikuti oleh seluruh perusahaan media untuk menaikkan upah jurnalis, baik yang bekerja tetap, bekerja dengan kontrak, koresponden/stringer/kontributor atau yang bekerja tanpa kontrak sekalipun. Padahal, rata-rata inflasi Indonesia setiap tahunnya mencapai 5 persen.

Continue reading “May Day 2013, AJI Indonesia: Perjuangkan Kesejahteraan Jurnalis, Perjelas Hubungan Kerja Koresponden dan Kontributor”

Kembalinya Sepakbola Indah

Inilah saatnya bernyanyi, “Deutschland, Deutschland über alles, über alles in der Welt…”

* Tulisan ini dibuat awal Maret, dan dimuat di Majalah Cosmopolitan Men yang terbit akhir April 2013

Bayern Muenchen menghajar Barca di leg pertama semifinal. Bekal juara?
Bayern Muenchen menghajar Barca di leg pertama semifinal. Bekal juara?

Final Liga Champions 2012 di Allianz Arena, Munich, bak anomali bagi sepakbola indah. Bayangkan, juaranya adalah tim yang tidak dominan di lapangan. Pemenangnya milik mereka yang menciptakan peluang lebih minor. Ditambah lagi, kekalahan nan menyesakkan melalui tos-tosan adu kiper itu terjadi di depan 62.500 pasang mata penonton di stadion, yang kebetulan dihelat di markas salah satu tim finalis.

Continue reading “Kembalinya Sepakbola Indah”

Artis Jadi Caleg, Apa Salahnya?

Beramai-ramai artis mendaftar (atau didaftarkan partai politik) jadi calon legislator Pemilu 2014. Memang kompeten atau aji mumpung?

sontul
Putri Nere, Sonny Tulung, Ratna Dumila dan Aiman Witjaksono. Ngobrolin caleg artis dari sumbernya.

Hari-hari ini, partai politik peserta pemilu sibuk mempersiapkan daftar nama yang akan menjadi calon legislatif mereka untuk pemilihan umum tahun depan. Siapa saja caleg dari masing-masing partai, dan untuk daerah mana mereka akan ditempatkan bertarung, masih tanda tanya, sampai nama itu benar-benar didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum 6-15 April mendatang.

Beberapa bocoran atau berita awal menyebutkan, Pemilu 2014 kembali akan ramai dengan perang bintang, yakni bintang film, bintang sinetron, bintang iklan, dan bintang-bintang lain, yang selama ini akrab kita saksikan di layar kaca sebagai pesohor. Dari Partai Kebangkitan Bangsa, tercatat ada nama Krisna Mukti, Putri Nere, Arzetti Biblina, Tommy Kurniawan, dan Mandala Shoji. Sementara dari Partai Hanura ada Krisdayanti, dari Partai Amanat Nasional ada Desy Ratnasari, serta pasangan Ikang Fawzi-Marissa Haque. Di Partai Nasdem bercokol Melly Manuhutu dan Joice Triatman, di PPP ada Sigit Purnomo Syamsuddin Said alias Pasha Ungu, serta di Partai Golkar ada presenter Charles Bonar Sirait.

Continue reading “Artis Jadi Caleg, Apa Salahnya?”

Mengunjungi NTT: Nasib Tak Tentu

Setelah sebelas tahun, saya berkesempatan kembali mengunjungi Kota Kupang.

Bandara El Tari, Kupang. Berhiaskan sasando, alat musik khas NTT.
Bandara El Tari, Kupang. Berhiaskan sasando, alat musik khas NTT.

Ini oleh-oleh kecil, setelah pertengahan pekan lalu menghabiskan tiga hari dua malam di Nusa Tenggara Timur. Acara resminya, menjadi pembicara dalam Workshop ‘Penguatan Kapasitas Jurnalis dalam Keadilan Pangan’, di Hotel Ima, Jl Timor Raya, Kupang.

Berkunjung ke Kupang, mengingatkan pada sebelas tahun lalu. Pada pertengahan 2001 dan juga media 2002, itulah pengalaman ke luar negeri saya kali pertama dan kedua. Mengikuti kegiatan sosial ‘East Timor Youth Forum’, selama sebulan 20-an orang dari berbagai daerah di Indonesia berkumpul dan membaur dengan penduduk lokal Timor Leste. Untuk menuju negara baru di Pulau Timor itu, kami menempuh rute laut dari Surabaya, lewat Benoa, Maumere, Waingapu, dan transit semalam di Kupang, sebelum lanjut perjalanan darat ke Atambua.

Continue reading “Mengunjungi NTT: Nasib Tak Tentu”