Notice: Undefined index: host in /home/jojr5479/public_html/wp-content/plugins/wonderm00ns-simple-facebook-open-graph-tags/public/class-webdados-fb-open-graph-public.php on line 1020

Seandainya Kereta Menjangkau Semua Jakarta

Penopang transportasi publik utama sebuah kota besar, selayaknya adalah kereta api.

Suasana di dalam Commuter Line BSD-Palmerah. Cukup Rp 6 ribu: cepat, nyaman, dan sejuk.

Dalam dua bulan terakhir, setidaknya ada tiga pejabat menjadi buah bibir karena aksinya menumpang Kereta Api Jakarta alias Commuter Line. Menteri Dahlan Iskan saat berkunjung ke Depok dan Bogor, Calon Gubernur DKI Joko Widodo kala hendak memberi kuliah umum di Universitas Indonesia Depok, dan terakhir Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Scot Marciel.

Dalam perjalanan menuju Pondok Pesantren An-Nur, Kamis (12/4) Marciel memilih menggunakan Commuter Line dari Stasiun Gambir, tepat di depan kantornya di Medan Merdeka Selatan Jakarta, menuju Bekasi. “Cepat, nyaman, dan sejuk,” begitu kesan Marciel saat kereta tiba di Bekasi, seakan melupakan waktu 40 menit menunggu saat kereta tertunda, terhambat mogoknya KRL ekonomi dari Stasiun Jakarta Kota  di Mangga Besar.

Continue reading “Seandainya Kereta Menjangkau Semua Jakarta”

Si Perak Masuk Bengkel Lagi…

Namanya juga baru rutin nyetir, ketidaksempurnaan adalah keniscayaan.

Petugas Garda Oto memverifikasi kerusakan Si Perak, Pengajuan klaim tak berbelit.

Kali kedua dalam empat bulan ini, Avanza “baru tapi bekas” kami kembali masuk bengkel. Awalnya terjadi pekan lalu, saya kurang kontrol saat memundurkan mobil keluaran 2009 ini menjelang membawanya berangkat kerja Minggu pagi. Eee, belum tuntas keluar pagar rumah, ban mobil itu miring, hingga sisi kiri luar bumper depan tersangkut pagar besi rumah. Mobil perak ini pun terluka, meski masih bisa dipakai jalan-jalan, setidaknya ke Taman Mini, ke kantor, dan ke RS Harapan Kita.

Continue reading “Si Perak Masuk Bengkel Lagi…”

Taman Mini yang Tak Mini

Terkesan kuno bila dibandingkan tempat hiburan modern, Taman Mini Indonesia Indah tetap bisa dibanggakan.

Einzel di Taman Mini. Riang di depan Istana Anak.

Ada berita menarik, saat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berupaya mendaftarkan beberapa aset Indonesia yang memiliki nilai luar biasa sebagai warisan budaya dunia. Setelah sukses meregistrasi wayang, angklung dan batik masuk sebagai ‘World Heritage’ yang tercatat resmi di Unesco, kini Indonesia menominasikan tenun sumba, Taman Mini Indonesia Indah dan empat tarian sakral dari Bali sebagai warisan budaya dunia. Adapun Noken, tas khas dari Papua, November tahun ini akan disidangkan oleh UNESCO untuk menentukan apakah bisa dimasukkan dalam daftar warisan budaya dunia.

Libur Jum’at Agung pekan lalu, memenuhi janji yang tertunda pada Einzel, kami sekeluarga berlibur ke Taman Mini Indonesia Indah. Saking ngebetnya, seminggu sebelumnya, Einzel telah pula berdoa sebelum tidur, “Ya Tuhan, berkati kami agar Minggu depan dapat ke Taman Mini.”

Continue reading “Taman Mini yang Tak Mini”

Minggu Palem dan Inkonsistensi Manusia

Salah satu rangkaian Perayaan Paskah yang membongkar hakikat manusia.

Yesus memasuki Yerusalem di Minggu Palem. From hero to zero.

Hari Minggu sebelum Paskah, Yesus masuk Yerusalem, dan gemparlah kota itu saat orang ramai mengelu-elukannya laksana panglima perang, “Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, hosana di tempat yang mahatinggi!”

Tapi tak sampai sepekan kemudian, juga di kota yang sama, orang-orang itu menunjukkan inkonsistensi, sifat paling mudah ditemui dalam manusia. Saat itu Wali Negeri Pontius Pilatus menawari penduduk Yerusalem, siapa kriminal yang bakal mendapat grasi di Hari Paskah, Yesus Barabas, atau Yesus yang disebut Kristus? Gerakan rakyat memilih penjahat kelas kakap, Yesus Barabas, mendapat kebebasan, sementara Yesus satunya –yang sebelumnya mereka puja bak pahlawan- mendapat vonis eksekusi mati.

Continue reading “Minggu Palem dan Inkonsistensi Manusia”

Berperang Melawan Asam Urat

Di luar dugaan, kolesterol no problem, tapi asam urat tinggi dan tensi rendah sekali.

Hasil tes kesehatan sederhana. Indikasi dua masalah.

Kalau Tuhan mengizinkan semua lancar, mestinya bulan depan saya menjalani tes kesehatan, sebagai salah satu persyaratan pengangkatan karyawan Kompas TV. So far, beberapa kawan yang sudah menjalani prosedur itu mengeluhkan problem kolesterol yang mereka hadapi: jauh melewati ambang batas normal. Efeknya, harus menjalani pemeriksaan ulang, yang notabene harus ditanggung dari kocek pribadi.

Sedikit mencuri start, Rabu sore (28/3) saya melakukan tes kesehatan standar di sebuah klinik sederhana kawasan Mencong, Ciledug.

Continue reading “Berperang Melawan Asam Urat”

Portland, Oregon: See You Again, Uncle Sam!

Hidup tak pernah bisa ditebak. Tergantung bagaimana kita merespon setiap hal.

Sampai jumpa, Abang Sam. Thank's for many sweet memories.Tiga pekan mendapat kesempatan berkelana ke Amerika Serikat atas undangan Kementerian Luar Negeri AS melalui International Visitor Leadership Program (IVLP), kini saatnya mengepak barang pulang. Sabtu, 24 Maret siang waktu Bandara Portland, saya beranjak menuju benua tempat saya lahir dan dibesarkan: Asia. Bersiap menempuh long haul flight 11 jam bersama Boeing 767 Delta Airlines, dari Portland ke Narita, Tokyo. Transit sejenak, lanjut 7 jam lagi ke Singapura.

Continue reading “Portland, Oregon: See You Again, Uncle Sam!”

Portland, Oregon: Etika Iklan Politik, Sejauh Mana Batasannya?

Serunya demokrasi, bertabrakan dengan nilai yang bisa diperdebatkan.

Another broken promise. Iklan Republik menyerang Obama.

Koran USA Today Kamis, 22 Maret 2012 mengangkat video iklan politik Partai Republik berjudul ‘Another Broken Promise’ by President Barack Obama. Iklan televisi 31 sekon yang sudah diunggah di youtube itu berisi cercaan atas mangkirnya janji Obama memotong tingginya biaya pemeliharaan kesehatan bagi warga AS. Disertai kutipan janji Obama saat bertekad mengurangi pengeluaran medis bagi warga AS sampai sekitar 2.500 dolar setiap keluarga.

Continue reading “Portland, Oregon: Etika Iklan Politik, Sejauh Mana Batasannya?”

Portland, Oregon: Meraba-raba Pemilu November Depan

Pilpres AS 2012 bakal ramai. Dua partai besar sama-sama punya masalah.

Berkunjung ke markas Partai Demokrat Oregon. Menghibahkan kaos 'Indonesia Supports Obama'.

Pemilihan Presiden Amerika Serikat untuk masa jabatan 2013-2016 dijadwalkan pada 6 November mendatang. Banyak orang berasumsi, pilpres kali ini tak seseru empat tahun silam. Saat itu, kedua partai besar sama-sama sibuk seiring tak bisa maju kembalinya George Walker Bush yang sudah mengenyam dua kali masa jabatan presiden.

Partai ‘Biru’ Demokrat menyaring beberapa kandidat hingga keluar dua nama kuat: Barack Obama dan Hillary Clinton. Keduanya mencatat sejarah yang pertama, baik sebagai capres Afro-American maupun sebagai kandidat presiden perempuan. Lewat konvensi partai di Denver, Obama melenggang sebagai kandidat Demokrat. Partai ‘Merah’ Republik pun tak mau kalah mempertahankan kekuasaan yang direngguk selama delapan tahun, setelah Bush Junior menumbangkan William Jefferson ‘Bill’ Clinton. Akhirnya, John McCain maju sebagai jagoan Republik setelah Mike Huckabee, Mitt Romney dan Ron Paul lempar handuk.

Continue reading “Portland, Oregon: Meraba-raba Pemilu November Depan”

Portland, Oregon: Tiba di ‘Bogor’-nya Amerika

Tiga pekan berkelana, inilah kota terakhir dalam empat hari ke depan.

Never Forget, poster pembelajaran Homeland Security. Tahu beda gambar di atas dan bawah?

“Hey, how are you?” sapa seorang petugas keamanan Salt Lake City Int’l Airport pada saya saat pemeriksaan penumpang menjelang penerbangan dari Utah ke Oregon. Sudah biasa orang Amerika Serikat mengawali perjumpaan dengan kalimat seperti itu.

“Fine. Great. I really like Utah. So beautiful,” jawab saya sembari menyodorkan tiket dan paspor. Seperti biasa pula, saya ingin menjawab basa-basi dengan tak biasa.

“Ó, you like Utah? I don’t. Utah sucks!” jawab perempuan 50-an tahun itu.

Continue reading “Portland, Oregon: Tiba di ‘Bogor’-nya Amerika”

Salt Lake City, Utah: Dua Jam Merasakan Jadi Pekerja Sosial

Sisi lain program IVLP 2012, merasakan pengalaman jadi sukarelawan.

Menjadi sukarelawan. Mengepak kardus untuk diisi sepuluh lembar selimut.

Rangkaian acara International Visitor Leadership Program (IVLP) 2012 benar-benar kaya kegiatan. Mulai bertemu pakar politik, berkunjung ke berbagai surat kabar, mengikuti kelas jurnalisme online di sekolah dan kampus, menghadiri babak awal pilpres serta pilkada di sebuah kota, sampai bertemu kandidat presiden dari partai alternatif.

Continue reading “Salt Lake City, Utah: Dua Jam Merasakan Jadi Pekerja Sosial”