Notice: Undefined index: host in /home/jojr5479/public_html/wp-content/plugins/wonderm00ns-simple-facebook-open-graph-tags/public/class-webdados-fb-open-graph-public.php on line 1020

Get Lost: Tersesatlah Menuruti Kata Hati

Sebuah mini novel yang memiliki multiguna: filosofi kehidupan, romansa, dan panduan destinasi perjalanan beserta kebudayaan lokalnya.

Get Lost. Kisah seorang lajang dalam perjalanan dan pencarian.
Get Lost. Kisah seorang lajang dalam perjalanan dan pencarian.

Diterbitkan 2013 oleh Bhuana Sastra BIP, fiksi karya Dini Novita Sari ini mengangkat kisah Lana, lajang, pekerja keras di ibukota, dan penyuka perjalanan yang mencari di mana hatinya tertambat.

Sesuai dengan niatnya membuat novel berbasis journey, bab-babnya terbagi menurut lokasi perjalanan. Diawali dari Bali, sebagai oase pelepas kepenatan dari pekerjaan di Jakarta. Di sini tip bepergian murah ditampilkan dengan sederhana: memesan tiket jauh-jauh hari, dijemput kenalan dari dunia maya yang belum pernah bersua sebelumnya, hingga memilih akomodasi dan tujuan wisata yang tak biasa.

Continue reading “Get Lost: Tersesatlah Menuruti Kata Hati”

Pelajaran Bahasa dari #kelaSelasa

Buku rangkuman evaluasi nan berisi yang menjadi tradisi Tempo sebagai sebuah institusi bergengsi. Maunya menjadi pedoman jurnalistik dengan gaya nge-pop. Sayang kalau terjebak menjadi buku pelajaran bahasa.

Buku kelaSelasa. Referensi baru dunia penulisan. (Foto: Twitter #kelaSelasa)
Buku kelaSelasa. Referensi baru dunia penulisan. (Foto: Twitter #kelaSelasa)

Sebagai sebuah media yang berusia hampir setengah abad, Tempo menjadi patokan publik karena banyak hal. Akurasi beritanya, eksklusivitas isu, pendalaman topik, narasumber kelas utama, jurnalis pantang menyerah, hingga soal gaya bahasa yang berbeda. Aneka kelebihan Tempo itulah, termasuk mengkritisi bahasa kekinian di sekitarnya, menjadi ‘daging’ utama buku rangkuman Bagja Hidayat, salah seorang jurnalis senior Tempo, dari kelas Amarzan Loebis, jurnalis lain yang berlipat kali lebih senior, setiap hari –umumnya- Selasa.

Bagja menulis poin-poin penting ucapan Amarzan tidak dalam coretan kertas yang mudah hilang dan kerap tulisannya susah dibaca oleh si penulis sendiri. Alumnus Fakultas Kehutanan IPB ini memilih mencuitkan setiap ada pernyataan menarik dari sang mentor ke ranah twitter. Untuk mempermudah ‘memanggilnya’ kembali, ia memberi kode atau tagar #kelaSelasa. Dari cuitan-cuitan yang dikumpulkannya, pemilik akun @hidayatbagdja kemudian mengelompokkan dalam berbagai kluster penulisan seperti angle, reportase, wawancara, outline, lead, teknik membuat kalimat, bahasa, kutipan, judul, dan penyuntingan.

Continue reading “Pelajaran Bahasa dari #kelaSelasa”

Man Shabara Zhafira, Perjuangan Berbekal Kesabaran

Saya tergolong telat membaca buku kedua dari seri triloginya Ahmad Fuadi. Tapi, tetap saja menghadirkan inspirasi luar biasa.

Dua mantra yang menjadi intisari Negeri 5 Menara dan Ranah 3 Menara memberi makna kuat bagi perjalanan setiap orang yang mendamba kesuksesan dan berangkat dari titik nol penderitaan. Setelah ‘man jadda wajada’ –siapa yang berusaha dengan sungguh-sungguh akan berhasil- menjadi kekuatan di novel pertama, kemudian muncul ‘mantra’ kedua: man shabara zhafira, siapa yang sabar akan beruntung.

Continue reading “Man Shabara Zhafira, Perjuangan Berbekal Kesabaran”

Karena Bekerja Bukan Sekadar Mencari Makan

Lewat buku #Passion2Performance, Rene Suhardono membuktikan betapa passion sangat berpengaruh terhada kinerja karyawan.

Buku terbaru Rene. Passion saja tak cukup.
Buku terbaru Rene. Passion saja tak cukup.

Saya merasa mendapat sebuah kehormatan sekaligus kebanggaan, bisa hadir dalam peluncuran buku ketiga Rene Suhardono Canoneo, carreer coach yang mengirim email dengan sapaan langsung berisi undangan launching #Passion2Performance.

Di lantai dua sebuah kafe di kawasan Kebayoran Baru, Rene membuka acara persis seperti halaman awal salah satu sisi buku itu. Kata bijak dari Kuntoro Mangkusubroto yang mencuplik pidato 27 tahun silam, saat Kuntoro hadir kali pertama sebagai Dirut PT Batubara Bukit Asam. Continue reading “Karena Bekerja Bukan Sekadar Mencari Makan”