Notice: Undefined index: host in /home/jojr5479/public_html/wp-content/plugins/wonderm00ns-simple-facebook-open-graph-tags/public/class-webdados-fb-open-graph-public.php on line 1020

Bersikeras Menuju Sepakbola Lebih Berkelas

Yogyakarta menjadi tempat sepakbola Indonesia lahir pada 19 April 1930. Hampir 87 tahun kemudian, di provinsi ini pula, tendangan pertama kebangkitan sepakbola Indonesia digulirkan oleh presiden ketujuh.

“Walau hujan deras ku kan bersikeras

Panas matahari ku tidak peduli

Super Elang Jawa selalu di hati 

Kudukung PSS walau sampai mati

Ayo PSS… Ayo PSS jadi juara

Bawa Sleman ke Super Liga…”

bcsLagu berjudul ‘Bersikeras’ dinyanyikan penuh semangat oleh ribuan pendukung garis keras PSS Sleman di tribun belakang gawang selatan, dikenal dengan nama Brigata Curva Sud, Stadion Maguwoharjo International Stadium, akhir pekan lalu. Nyanyian itu seolah menggambarkan betapa ada sosok yang bersikeras menjadikan sepakbola Indonesia bangkit, meski awalnya harus berhadapan dengan hujatan dan cibiran.

Continue reading “Bersikeras Menuju Sepakbola Lebih Berkelas”

Tim Garuda yang Berbeda tapi Satu

Untuk sudut pandang feature, kelompok ini bermaksud mengangkat sisi keberagaman dalam timnas sepakbola Indonesia yang bertanding di Piala AFF 2016. Sayang, minim sekali pencapaian dan polesan mereka.

Cita-cita Anandita Getar Rezha, Dio Djohar, Lucky, Ricky Dermawan, Bernardin Mario, dan Daffa Syahnabil amat mulia. Sebagai peserta mata kuliah Feature Media Siar Universitas Multimedia Nusantara, sekaligus penggemar sepakbola dan pendukung timnas, kelompok ini membuat project yang berbeda dari kelompok lain.

Continue reading “Tim Garuda yang Berbeda tapi Satu”

“Kita Menang, Meskipun Tidak Juara…”

Kalimat yang diucapkan analis sepakbola Anton Sanjoyo dalam perbincangan Metro Sport Siang, Senin 19 Desember 2016 tadi begitu penuh makna dan mengena.

timnasboas
Boaz memimpin timnas Piala AFF diterima Presiden Jokowi. Apresiasi tinggi (Foto: Biro Pers Istana)

Pada dialog live dengan presenter Widya Saputra, Joy -sapaan akrab jurnalis veteran Harian Kompas itu- menyatakan, tim nasional sepakbola Indonesia memang gagal membuat catatan emas Juara Piala AFF untuk kali pertama, setelah kalah dari Thailand dengan total skor 2-3. Namun, semangat persatuan yang dikibarkan Rizky Rizaldi Pora dan kawan-kawan memberikan kedamaian tersendiri di tengah kesatuan bangsa yang belakangan seolah-olah tercabik. Meski kita tidak jadi juara, tapi sesungguhnya bangsa ini telah jadi pemenang.

Continue reading ““Kita Menang, Meskipun Tidak Juara…””

Anfield: A Night to Remember

Kemenangan dramatis 4-3 Liverpool atas Borussia Dortmund menjadikan partai ini sebagai salah satu laga dalam sepakbola internasional yang akan dikenang dan banyak diceritakan pada banyak generasi.

http://www.youtube.com/watch?v=KZRioL7nvCY

Para pendukung Liverpool sudah setengah frustrasi saat mereka hanya butuh hasil imbang tanpa gol, tapi justru ketinggalan 0-2 di Stadion Anfield, 14 April 2016, tepat sehari sebelum peringatan tragedi Hillsbourough ke-27.

Continue reading “Anfield: A Night to Remember”

Sepakbola Timor Leste yang Semakin Menggeliat

Artikel ini dimuat di http://sport.detik.com/aboutthegame/read/2016/03/31/100936/3176451/425/sepakbola-timor-leste-yang-semakin-menggeliat?a991101mainnews

TLLiga Futebol Amadora menjadi tonggak sejarah kelahiran kompetisi sepakbola profesional Timor Leste. Beberapa ‘marquee player’ didatangkan dari negara tetangga yang sedang ‘mati suri’.

Dua bulan di awal 2000-an, untuk sebuah kegiatan sosial, saya terdampar di sebuah desa di ujung timur Timor Leste. Di Kampung Baduro, salah satu pelosok Distrik Lautem, tak ada hiburan modern yang dapat dinikmati warga. Tak ada listrik –tentu jangan bicara televisi dan internet, pun tak ada bahan bacaan rutin. Angkutan pedesaan menuju Lospalos, ibukota distrik yang berjarak 1,5 jam perjalanan, hanya hadir sekali sehari.

Continue reading “Sepakbola Timor Leste yang Semakin Menggeliat”

Erangan Sepakbola Tangerang

Artikel ini dimuat di  http://sport.detik.com/aboutthegame/read/2016/02/29/132552/3153687/425/erangan-sepakbola-tangerang

tangSebagai satelit ibukota, sepakbola Tangerang punya riwayat panjang. Kini, belum jelas kapan mereka bangun dari tidur panjangnya.

Bayu Guntoro, 23 tahun, tak lagi banyak menyepak bola. Sebagai penyerang Persita Tangerang, Bayu justru membanting kemudi aktivitasnya dari Stadion Benteng ke spot lain di tepian kali Cisadane. Pemilik nomor punggung 93 dan 24 ini beralih profesi menjadi wirausahawan. Ia menjajakan jaket sport dan sepatu casual di lapak yang buka sore hingga malam menjelang.
Continue reading “Erangan Sepakbola Tangerang”