Notice: Undefined index: host in /home/jojr5479/public_html/wp-content/plugins/wonderm00ns-simple-facebook-open-graph-tags/public/class-webdados-fb-open-graph-public.php on line 1020
Semangatnya untuk live mendapat acungan jempol. Tapi, terlalu bersemangat bisa jadi ‘catatan khusus’.
Semangat. Itu satu kata yang keluar menyaksikan liputan Muhammad Irfan Ramadhan Hutabarat. Keberanian nampak dari aksinya yang mengambil lokasi di keramaian. Berada di tengah ramainya mobil dan motor kawasan Sudirman-Thamrin.
Kekuatan liputan ini ada pada gambarnya yang sangat cerah dan angle liputannya.
Di antara berbagai peserta aksi unjuk rasa di May Day, Nesya mengambil angle menarik, yakni para jurnalis yang beraksi. Aliansi Jurnalis Independen (AJI) beraksi dengan membawa sepatu raksasa bertuliskan, “Jurnalis Bukan Jurkam”.
Wartawan senior yang lama bertugas di Papua, pengurus AJI Indonesia, berpulang. Sosok pekerja keras nan tangguh…
Sosok murah senyum itu. Selamat jalan, Mas!
Duka menyergap saat tiba kabar mas Tjahjono EP Eranius, kontributor Tempo, Radio 68H dan AFP di Timika, juga pengurus AJI Koordinator Wilayah Papua periode 2011-2014, dikabarkan meninggal dunia pukul 17:00 WIB di Kediri, Jawa Timur. Selama dua tahun terakhir, Mas Tjahjono diketahui berobat jalan akibat sakit diabetes yang dideritanya, serta komplikasi penyakit lainnya.
Mas Tjahjono seorang pekerja keras, wartawan di lokasi konflik yang mumpuni. Pertama kali ketemu beliau tahun 2000-an saat bersama isteri membawa beberapa kardus barang, mampir di sekretariat AJI Surabaya, kawasan Wisma Permai. Rupanya, beliau seorang jurnalis senior yang tengah hijrah dari Kediri menuju Papua, untuk tugas baru bersama Timika Post. Belakangan, koran kolaborasi Grup Kompas dan partner lokal itu tutup karena persoalan manajemen.
LAGA PERDANA LIGA SPANYOL BARCELONA MELAWAN ELCHE/ SENIN DINI HARI PULUHAN KOMUNITAS BARCELONA SEMARANG MENGGELAR NONTON BARENG DI CAFE INDOMARET POINT JALAN PEMUDA SEMARANG// MESKI HANYA DUA PULUH ORANG YANG HADIR/ KEGIATAN NONTON BARENG INI SEBAGAI PENYAMBUNG TALI PERSAHABATAN//
Lumayan juga #PrediksiJojo pekan lalu. Dari 10 pertandingan, 7 di antaranya benar. Pekan ini, banyak yang ditunggu jelang penutupan bursa transfer.
Mario Barwuah Balotelli mencari simpati pendukung Liverpool. Diharapkan jadi pembeda.
Debut Mario Balotelli di Liverpool, di antaranya.
Sabtu 31 Agustus:
18.45 Burnley v MU
Sekali seri, sekali kalah di BPL dan keok 0-4 di Piala Liga, sungguh keterlaluan kalau laga di Turf Moor gagal mendukang tiga poin pertama bagi Louis van Gaal di ajang resminya.
Selamat jalan, narasumber yang baik, yang bersiap-sedia untuk kepentingan publik.Tanpa pilih-pilih.
Kepergian Ketua Umum Partai Gerindra Profesor Suhardi meninggalkan banyak kenangan. Seorang pejabat, pembesar partai, yang tak pernah menunjukkan diri bahwa dia ‘orang besar’. Bersahaja, dan memberikan yang terbaik untuk masyarakat dari semua kelompok.
Tayang di Soccerzone Kompas TV, Rabu 27 Agustus 2014 karya Naufal Rabani, jurnalis Kompas TV wilayah Bandung Selatan
LEAD
MESKI KALAH DARI TIM TUAN RUMAH MANCHESTER CITY/3-1/PENDUKUNG TIM LIVERPOOL BIG REDS TETAP MEMUJI PENAMPILAN STEVEN GERRAD CS//
BIG REDS BERHARAP SANG PELATIH BRENDAN RODGERS/SEGERA MEMAINKAN PENYERANG ANYARNYA MARIO BALOTELLI/UNTUK MEMPERTAJAM LINI DEPAN LIVERPOOL YANG DIRASAKAN MASIH KURANG TAMPIL MAKSIMAL//
Kepergian Mas Vik meninggalkan beberapa nilai utama sebagai legacy. Salah satu poin pentingnya: keteladanan, bahwa wartawan sejati adalah mereka yang ada di lapangan, bukan di belakang meja.
Mas Vik (tengah) bersama Wagub DKI Basuki Tjahaja Purnama dan Wapemred Kompas Budiman Tanuredjo. Kenyang pengalaman lapangan dan manajerial. (Foto Kompas Images/Kompas.com)
Kami semua terkejut saat pagi tadi kabar meninggalnya Taufik Hidayat Mihardja memenuhi perangkat telekomunikasi. Kami biasa memanggil mas Vik, sesuai inisial namanya sebagai jurnalis di Kompas. Dari situ saja sudah tampak keunikannya. Tak banyak wartawan Kompas memiliki singkatan nama tiga huruf, yang berbeda dengan ejaan asli namanya. O ya, kultur Kompas memang membiasakan menyapa kolega pria dengan ‘Mas’. Hanya ‘Mas’, jarang yang pakai ‘Bang’. Dan yang pasti, bukan ‘Pak’. Karena hanya ada satu ‘Pak’ di Kompas.
Bagaimana membuat berita kita tidak mengawang-awang, akan mendekatkan diri kepada audiens, baik itu pemirsa, pendengar, atau pembaca berita kita.
Ada guyonan lucu. Seorang pemain sepakbola terkenal dikabarkan menolak perpanjangan kontrak sebuah klub Liga Inggris papan atas. Apa alasannya? “Saya tak mau jadi karyawan kontrak terus, ingin jadi karyawan tetap!”
Meliput peristiwa besar seperti aksi demo seperti masuk dalam sebuah hutan belantara. Berbahagialah mereka yang bisa menemukan ‘tanaman’ yang khas di antara rerimbunan pohon di sana.
Meivi Isnihizah tepat sekali melampaui perumpamaan itu. Di antara semrawutnya aksi May Day, ia mengambil sebuah angle khas, yakni tuntutan para perempuan. Banyak pilihan untuk diangkat, saat di belakangnya tampak buruh, front pembela honorer dan lain-lain, Meivi memilih mewawancarai aktivis Komite Aksi Perempuan.