Notice: Undefined index: host in /home/jojr5479/public_html/wp-content/plugins/wonderm00ns-simple-facebook-open-graph-tags/public/class-webdados-fb-open-graph-public.php on line 1020
Inilah saatnya bernyanyi, “Deutschland, Deutschland über alles, über alles in der Welt…”
* Tulisan ini dibuat awal Maret, dan dimuat di Majalah Cosmopolitan Men yang terbit akhir April 2013
Bayern Muenchen menghajar Barca di leg pertama semifinal. Bekal juara?
Final Liga Champions 2012 di Allianz Arena, Munich, bak anomali bagi sepakbola indah. Bayangkan, juaranya adalah tim yang tidak dominan di lapangan. Pemenangnya milik mereka yang menciptakan peluang lebih minor. Ditambah lagi, kekalahan nan menyesakkan melalui tos-tosan adu kiper itu terjadi di depan 62.500 pasang mata penonton di stadion, yang kebetulan dihelat di markas salah satu tim finalis.
Beramai-ramai artis mendaftar (atau didaftarkan partai politik) jadi calon legislator Pemilu 2014. Memang kompeten atau aji mumpung?
Putri Nere, Sonny Tulung, Ratna Dumila dan Aiman Witjaksono. Ngobrolin caleg artis dari sumbernya.
Hari-hari ini, partai politik peserta pemilu sibuk mempersiapkan daftar nama yang akan menjadi calon legislatif mereka untuk pemilihan umum tahun depan. Siapa saja caleg dari masing-masing partai, dan untuk daerah mana mereka akan ditempatkan bertarung, masih tanda tanya, sampai nama itu benar-benar didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum 6-15 April mendatang.
Beberapa bocoran atau berita awal menyebutkan, Pemilu 2014 kembali akan ramai dengan perang bintang, yakni bintang film, bintang sinetron, bintang iklan, dan bintang-bintang lain, yang selama ini akrab kita saksikan di layar kaca sebagai pesohor. Dari Partai Kebangkitan Bangsa, tercatat ada nama Krisna Mukti, Putri Nere, Arzetti Biblina, Tommy Kurniawan, dan Mandala Shoji. Sementara dari Partai Hanura ada Krisdayanti, dari Partai Amanat Nasional ada Desy Ratnasari, serta pasangan Ikang Fawzi-Marissa Haque. Di Partai Nasdem bercokol Melly Manuhutu dan Joice Triatman, di PPP ada Sigit Purnomo Syamsuddin Said alias Pasha Ungu, serta di Partai Golkar ada presenter Charles Bonar Sirait.
Setelah sebelas tahun, saya berkesempatan kembali mengunjungi Kota Kupang.
Bandara El Tari, Kupang. Berhiaskan sasando, alat musik khas NTT.
Ini oleh-oleh kecil, setelah pertengahan pekan lalu menghabiskan tiga hari dua malam di Nusa Tenggara Timur. Acara resminya, menjadi pembicara dalam Workshop ‘Penguatan Kapasitas Jurnalis dalam Keadilan Pangan’, di Hotel Ima, Jl Timor Raya, Kupang.
Berkunjung ke Kupang, mengingatkan pada sebelas tahun lalu. Pada pertengahan 2001 dan juga media 2002, itulah pengalaman ke luar negeri saya kali pertama dan kedua. Mengikuti kegiatan sosial ‘East Timor Youth Forum’, selama sebulan 20-an orang dari berbagai daerah di Indonesia berkumpul dan membaur dengan penduduk lokal Timor Leste. Untuk menuju negara baru di Pulau Timor itu, kami menempuh rute laut dari Surabaya, lewat Benoa, Maumere, Waingapu, dan transit semalam di Kupang, sebelum lanjut perjalanan darat ke Atambua.
Situasi darurat di Partai Demokrat seolah menjadi satu-satunya persoalan penting di Indonesia hari-hari ini. Media dan masyarakat menikmati, atau dipaksa menikmati?
Anas Urbaningrum menolak politisasi kasus. Kemelut Demokrat berita utama semua media.
Hampir satu bulan konsumen media dijejali berita tentang kemelut yang terjadi di Partai Demokrat. Masyarakat luas pun seakan dipaksa sadar, masalah yang ada di partai pemenang Pemilu 2009 itu merupakan problem seluruh bangsa. Mulai turunnya tingkat keterpilihan, status ketua umum yang menjadi tersangka korupsi dan mundur dari jabatannya, sampai menyaksikan begitu besarnya atensi Presiden RI –merangkap Ketua Dewan Pembina, Ketua Dewan Kehormatan, dan Ketua Majelis Tinggi Partai.
Gebrakan baru Jokowi-Basuki: jabatan lurah, camat, dan kepala dinas bukan lagi turun dari langit. Harus ada bisnis plan dan uji kepatutan serta kelayakan.
Wagub DKI Basuki Tjahaja Purnama. Lelang jabatan diilhami Undang-Undang Aparatur Sipil Negara.
Bukan Jokowi dan Basuki kalau tak punya gebrakan. Yang terbaru kali ini rencana mereka memilih pejabat dari tingkat lurah, camat, hingga selevel kepala dinas melalui lelang terbuka. “Mereka yang ikut lelang harus menyiapkan proposal kerja. Kalau di perusahaan namanya business plan, ya mungkin di sini kita sebut performance plan,” kata Gubernur DKI Joko Widodo saat menerangkan gagasan barunya itu. Jadi, meskipun jabatannya ‘hanya’ lurah, mereka menjalani serangkaian proses seperti saat seorang Chief Executive Officer (CEO) perusahaan diuji oleh komisarisnya.
PKS mencoba bangkit, dengan mengangkat orang nomor duanya menjadi presiden baru.
Anis Matta, presiden baru PKS. Setelah 15 tahun jadi sekjen sejak berdirinya Partai Keadilan.
Partai Keadilan Sejahtera benar-benar dalam sorotan. Tampil dengan diferensiasi sebagai partai yang “bersih”, mereka kini benar-benar harus bersih-bersih, terutama setelah Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq menjadi tersangka dalam kasus suap impor daging sapi. Luthfi yang pernah berjihad di Afganistan itu mendekam di Rutan KPK cabang Guntur dan diduga sebagai pihak yang memuluskan izin PT Indoguna Utama untuk mendapat kuota impor daging.
Fim Habibie Ainun menyisakan banyak pesan: kesetiaan, nasionalisme, dan beratnya makna perjuangan untuk sukses.
Menonton film Habibie dan Ainun, mengingatkan pada kisah di pekan ketiga Mei 2010. Saat itu, kami serombongan jurnalis yang mengikuti Pelatihan Multimedia bertema “Contribution of Multimedia Journalism to Strengthening Journalists’ Capacity Towards Freedom of the Press” di Hilversum, Belanda, bersiap pulang. Tiga pekan berpisah dari keluarga, membuat kami ingin segera kembali ke tanah air. Namun, Anta Kusuma, salah seorang rekan kami, tampak panik dan bingung. Ia harus memperpanjang waktunya di Eropa, terkait penugasan dari kantornya, Transtv, menyeberang ke Jerman. Ia harus memotret hari-hari terakhir Hasrie Ainun Habibie di Muenchen, tepatnya Klinikum Gro`hadern, Ludwig-Maximilians-Universitat.
Fim Habibie Ainun menyisakan banyak pesan: kesetiaan, nasionalisme, dan beratnya makna perjuangan untuk sukses.
Menonton film Habibie dan Ainun, mengingatkan pada kisah di pekan ketiga Mei 2010. Saat itu, kami serombongan jurnalis yang mengikuti Pelatihan Multimedia bertema “Contribution of Multimedia Journalism to Strengthening Journalists’ Capacity Towards Freedom of the Press” di Hilversum, Belanda, bersiap pulang. Tiga pekan berpisah dari keluarga, membuat kami ingin segera kembali ke tanah air. Namun, Anta Kusuma, salah seorang rekan kami, tampak panik dan bingung. Ia harus memperpanjang waktunya di Eropa, terkait penugasan dari kantornya, Transtv, menyeberang ke Jerman. Ia harus memotret hari-hari terakhir Hasrie Ainun Habibie di Muenchen, tepatnya Klinikum Gro`hadern, Ludwig-Maximilians-Universitat.
Kongres Partai Nasdem berlangsung meriah. Kompas TV beruntung bisa berdialog langsung dengan Surya Paloh di sela-sela perhelatan itu.
Surya Paloh saat wawancara live dengan Kompas TV. Gaya busana khas.
Dua hari Balai Sidang Jakarta alias JCC semarak dengan warna biru, seiring dengan datangnya ribuan peserta kongres partai Nasional Demokrat (Nasdem) pada 25-26 Januari. Nasdem menjadi fenomena, karena inilah satu-satunya partai baru yang lolos verifikasi sebagai peserta Pemilu 2014. Lebih fenomenal lagi, sepekan setelah pengumuman Komisi Pemilihan Umum, partai bert-tagline “Gerakan Perubahan” itu mendapat nomor urut satu sebagai peserta pemilu.
Mister Barack Obama menjalani periode terakhir masa kepresidenannya. Harapan terlalu tinggi? Mampukah dia? So help me God.
Suasana dalam Gedung Capitol. Tempat Obama dilantik.
“I, Barack Obama, do solemnly swear (or affirm) that I will support and defend the Constitution of the United States against all enemies, foreign and domestic; that I will bear true faith and allegiance to the same; that I take this obligation freely, without any mental reservation or purpose of evasion; and that I will well and faithfully discharge the duties of the office on which I am about to enter. So help me God.”
Itulah sumpah Barack Obama saat dilantik kemarin, sebagaimana sumpah yang sama diucapkan Presiden Amerika Serikat sejak 1789. Menjadi menarik dalam sumpah jabatan Presiden AS karena adanya kalimat terakhir “So help me God”. Ini menyiratkan ungkapan jujur ketidakmampuan manusia dalam mengemban tugas besar sebuah negara besar, mempertahankan Konstitusi dari ancaman semua musuh, baik dari dalam maupun luar negeri.